Insiden ini terjadi di tengah sorotan publik terhadap pernyataan Presiden Prabowo Subianto pada 31 Agustus yang memberi wewenang aparat untuk mengambil "tindakan tegas", termasuk penggunaan peluru karet.
Sehari sebelum insiden di Unisba, Prabowo juga mengunjungi 40 anggota polisi yang dirawat di Rumah Sakit Polri, Jakarta, akibat cedera saat mengamankan demonstrasi. Ia mengklaim beberapa polisi mengalami luka berat.
"Saya sudah tengok 13 orang. Ada yang [cedera] berat, kepalanya sampai harus operasi tempurung, diganti sama titanium," ujar Prabowo. Merujuk kondisi itu, Prabowo berjanji akan memberikan penghargaan kenaikan pangkat luar biasa kepada para petugas yang terluka karena dianggap telah "membela negara, membela rakyat menghadapi anasir-anasir".
"Saya minta semua petugas dinaikkan pangkat luar biasa," ujarnya.