- Aparat berhasil menggagalkan dugaan aksi anarkis yang hendak dilakukan oleh belasan pemuda
- Setelah pesta miras, mereka berkonvoi menggunakan sepeda motor sambil menggeber knalpot brong
- Setelah meringkus Sambo polisi bergerak cepat dan berhasil mengamankan 11 pemuda lainnya di kediaman masing-masing.
Suara.com - Aparat gabungan TNI dan Polri yang siaga di Gedung DPRD Blora berhasil menggagalkan dugaan aksi anarkis yang hendak dilakukan oleh belasan pemuda.
Total 12 pemuda berhasil diamankan setelah gerak-gerik mencurigakan mereka terpantau petugas.
Kejadian berawal dari informasi masyarakat tentang sekelompok pemuda yang sebelumnya berpesta minuman keras di kawasan Pasar Sido Makmur.
"Setelah pesta miras, mereka berkonvoi menggunakan sepeda motor sambil menggeber knalpot brong," jelas Kasat Reskrim Polres Blora AKP Zaenul Arifin di Blora, Minggu (7/9/2025).
Momen paling krusial terjadi saat rombongan pemuda ini melintas di depan Gedung DPRD Blora.
"Saat melintas di depan Gedung DPRD Blora, beberapa pemuda sempat turun dan terlihat hendak mengambil batu di pinggir jalan. Aksi mencurigakan ini langsung terpantau petugas TNI–Polri yang berjaga," ungkap AKP Zaenul Arifin.
Tak buang waktu, petugas segera melakukan pengejaran dan berhasil mengamankan seorang pemuda berinisial MP alias Sambo.
Dari keterangan MP, polisi kemudian bergerak cepat dan berhasil mengamankan 11 pemuda lainnya di kediaman masing-masing.
Para pemuda yang diamankan berusia antara 15 hingga 21 tahun, berasal dari berbagai wilayah di Blora, bahkan beberapa di antaranya dari Cirebon dan Rembang. Kini, mereka semua menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Blora.
Baca Juga: YLBHI Sebut Perintah Prabowo Bikin Demo Berdarah: 10 Tewas, 3.337 Ditangkap
"Kasus ini masih kami dalami. Para pelaku akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Kami mengimbau masyarakat, khususnya generasi muda, agar tidak melakukan hal-hal yang meresahkan, apalagi mengarah pada tindak pidana," tegas AKP Zaenul Arifin.
Sebagai bentuk pembinaan, Polres Blora juga menghadirkan orang tua dan keluarga masing-masing pemuda untuk mendampingi proses hukum.
Hingga saat ini, motif pasti di balik dugaan aksi anarkis ini masih terus diselidiki oleh penyidik. (Antara)