Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga

Selasa, 09 September 2025 | 21:51 WIB
Ibu dan 2 Anak Tewas di Bandung, KPAI: Peringatan Serius Rapuhnya Perlindungan Keluarga
Anggota KPAI Diyah Puspitarini. [Antara/Anita Permata Dewi]

Suara.com - Tragedi seorang ibu yang ditemukan meninggal dunia bersama dua anaknya di Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menjadi sorotan tajam Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Peristiwa pada 5 September 2025 ini disebut sebagai peringatan serius akan rapuhnya perlindungan keluarga di tengah tekanan hidup.

Anggota KPAI, Diyah Puspitarini, menyebut peristiwa ini masuk dalam kategori maternal filicide (pembunuhan anak oleh ibu kandung). Ia menegaskan, meskipun pelaku telah meninggal, proses hukum harus tetap berjalan untuk mengungkap penyebab pastinya.

"Meski pelaku telah meninggal, kami mendesak proses hukum tetap berjalan agar penyebabnya diungkap dengan jelas. KPAI juga menekankan pentingnya pencegahan melalui penguatan layanan keluarga dan dukungan sosial," kata Diyah dalam keterangannya, Selasa (9/9/2025).

Informasi awal menyebutkan bahwa tekanan ekonomi dan masalah keluarga menjadi pemicu tindakan tragis tersebut.

KPAI telah berkoordinasi dengan Polda Jawa Barat dan UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Bandung untuk memastikan penanganan kasus berjalan sesuai prosedur, termasuk mencegah dampak psikologis lanjutan pada kerabat korban.

Diyah menambahkan, kasus ini bukan yang pertama dan bisa terulang jika dukungan bagi keluarga rentan tidak segera diperkuat.

"Kami mendorong pemerintah daerah dan lembaga layanan untuk lebih serius menggarap program pencegahan kekerasan dalam rumah tangga. Keluarga yang hidup dalam tekanan perlu akses nyata terhadap bantuan sosial maupun konseling," ujarnya.

KPAI juga mengimbau para orang tua yang merasa terbebani untuk tidak menanggung sendiri tekanan hidup. Layanan konseling maupun kanal pengaduan resmi tersedia dan bisa dimanfaatkan. Selain itu, masyarakat diminta untuk lebih peka terhadap tanda-tanda depresi atau tekanan pada tetangga atau kerabat di sekitar mereka.

Baca Juga: Aturan Baru Pilkades? Calon Kades Daftar Online Hingga E-Voting Untuk Cegah Kecurangan

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI