- Rocky Gerung adalah pendiri Partai SRI yang mengusung Sri Mulyani sebagai capres 2009
- Rocky Gerung membela Sri Mulyani yang dituding sebagai agen neolib
- Di mata Rocky Gerung, sosok Sri Mulyani adalah berkah
Suara.com - Sri Mulyani mengakhiri masa jabatannya sebagai Menteri Keuangan setelah kurang lebih 14 tahun duduk sebagai bendahara negara.
Dia bersama empat menteri lain terkena reshuffle kabinet pada Senin (8/9/2025) lalu. Sebelum Sri Mulyani diganti, sempat beredar isu dia ingin mengundurkan diri.
Pengunduran dirinya ini terkait dengan aksi penjarahan terhadap rumahnya ketika meletus kerusuhan Agustus kelabu.
Didepaknya Sri Mulyani dari posisi Menteri Keuangan tentu menimbulkan pro kontra. Ada yang menyayangkan ada juga pihak yang mensyukuri.
Terlepas dari kebijakannya yang kontroversial selama ini, tetap saja sosok Sri Mulyani memiliki pengagum. Salah satunya ialah Sang Fenomenal Rocky Gerung.
Sejak Joko Widodo (Jokowi) menjadi Presiden RI pada 2014, Rocky termasuk salah satu pihak yang getol menyerang kebijakan-kebijakan Jokowi termasuk dalam hal moneter dan fiskal khususnya terkait utang yang dalam hal ini Sri Mulyani sebagai menterinya.
Walau begitu, tidak bisa dipungkiri Rocky Gerung memiliki jejak historis sebagai pengagum Sri Mulyani. Rocky adalah termasuk sebagai pendiri Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) bersama aktivis Rahman Tolleng.
"Saya bersama Rahman Tolleng waktu itu, istilah independen. Jadi, Serikat Rakyat Independen. Tapi insinuasinya memang buat Sri Mulyani itu," ungkap Rocky Gerung, di YouTube Karni Ilyas Club, Kamis (3/3/2022).
Rocky mengakui bahwa Partai SRI dulu memang punya tujuan agar Sri Mulyani dapat ikut berkompetisi sebagai calon presiden di konvensi Partai Demokrat.
Baca Juga: Najwa Shihab Tak Terlalu Kaget, Sri Mulyani Berkali-Kali Ingin Mundur Tapi Akhirnya Dicap Reshuffle?
Perpisahan Manis
Pada saat Sri Mulyani mengundurkan diri sebagai Menteri Keuangan di era Presiden SBY dan memilh bekerja di World Bank, Rocky dkk yang tergabung dalam Perhimpunan Pendidikan Demokrasi membuat acara perpisahan manis untuk Sri Mulyani.
Mereka membuat sebuah forum akademik Kuliah Umum Sri Mulyani Indrawati di Jakarta pada 18 Mei 2010. Rocky didaulat memberikan pengantar sebelum Sri Mulyani bicara. Menurut Rocky, Sri Mulyani adalah korban politik.
"Ini semacam skandal dua orang laki-laki yang saling ingin menagih hutang piutang politik 2004 2009 dan korbannya adalah seorang perempuan. kita tidak mengerti kenapa peristiwa tragis ini terjadi tetapi kelihatannya publik senang dengan pengorbanan itu," ujar dia dikutip dari Youtube Perhimpunan Pendidikan Demokrasi.
Rocky juga membela Sri Mulyani yang sering dituding sebagai seorang ekonom beraliran Neo Liberal (neolib).
"Masalahnya adalah apakah perempuan itu seorang neolib itu? kita tahu bahwa sistem kita adalah sistem presidensial dan ideologi kabinet adalah ideologi Presiden itu. Jadi agak aneh kalau menteri punya ideologi lain dari ideologi presiden," tukasnya.