Gaya Koboi Dinilai Bisa Ganggu Pasar, Menkeu Baru Purbaya Diminta Tiru Sri Mulyani: Banyakin Kerja!

Kamis, 11 September 2025 | 15:01 WIB
Gaya Koboi Dinilai Bisa Ganggu Pasar, Menkeu Baru Purbaya Diminta Tiru Sri Mulyani: Banyakin Kerja!
Gaya Koboi Dinilai Bisa Ganggu Pasar, Menkeu Baru Purbaya Diminta Tiru Sri Mulyani: Banyakin Kerja!
Baca 10 detik
  • Ucapan Menkeu Purbaya yang memicu kontroversial dianggap berbahaya 
  • Hensa menyebut Purbaya masih beruntung karena amarah publik sudah mereda imbas kontroversi sejumlah menteri dan anggota DPR.
  • Gaya koboi Purbaya bisa ganggu pasar. 

Suara.com - Meski telah meminta maaf kepada publik, ucapan kontroversial Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa masih menjadi sorotan analis politik, Hendri Satrio alias Hensa.

Menurutnya, pernyataan Purbaya sangat berbahaya karena bisa mempengarui pasar. Maka, founder dari Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia KedaiKOPI itu berpesan agar menteri-menteri di kabinet Presiden Prabowo Subiato harus memperbaiki komunikasi publiknya.

Pernyataan itu disampaikan Hensa dalam siniar terbaru yang tayang di akun Youtube, Bambang Widjojanto. Dalam siniar itu, Hensa menganggap Purbaya masih beruntung karena kemarahan publik atas perilaku pejabat negara termasuk anggota DPR kini sudah mereda.

Menurutnya, ucapan Purbaya yang meremehkan tuntutan 17+8 bisa sangat berbahaya jika kemarahan publik masih membara.

"Ya untung aja masyarakat sudah reda ya marahnya. Kalau belum reda omongan kayak gitu waduh menurut saya enggak oke tuh," ujarnya dikutip pada Kamis (11/9/2025).

Hendri Satrio [Youtube Hendri Satrio Official]
Hendri Satrio [Youtube Hendri Satrio Official]

Menurutnya, jajaran Kabinet Merah-Putih yang dipimpin Prabowo mesti berbenah termasuk soal gaya berbicara kepada publik yang mesti diperbaiki.

"Jadi buat menteri-menterinya Pak Prabowo emang sebaiknya komunikasi politiknya tuh diperbaiki, ditahan," ujarnya.

Dia pun menyoroti soal ucapan perdana Purbaya usai resmi menggantikan posisi Sri Mulyani sebagai menkeu. Menurutnya, imbas salah ucap dari Purbaya bisa berimbas kepada sektor perekonomian.

"Apalagi kan ini Menteri Keuangan ya, segala ucapannya itu bisa mempengaruhi pasar, segala ucapannya bisa mempengaruhi market gitu ya," beber Hensa.

Baca Juga: KPK Usut Ustaz Khalid Basalamah Imbas Pilih Kuota Haji Khusus Meski Sudah Bayar Furoda

Dia pun meminta Purbaya berhenti bergaya 'koboi' selama menjadi pejabat di kabinet Prabowo. Bahkan mantan Kepala Lembaga Penjamin Simpanan itu agar mengikuti gaya Menkeu sebelumnya yang irit bicara seperti Sri Mulyani.

"Jadi sebaiknya sih irit-irit bicara kayak Bu Sri Mulyani, kayak Bambang Brojo tuh keren menurut gua karena dia bukan lagi kepala LPS ya," ujarnya.

"Dia (Purbaya) mungkin kemarin senang banget kan senang banget sudah dilantik jadi menteri keuangan nah sekarang menurut gua sih yang penting ya kurangi bicara banyakin aksi," sambung Hensa. 

Minta Maaf usai Remehkan Tuntutan 17+8

Diketahui, Purbaya sempat banjir kritik karena menyebut  tuntutan 17+8 yang digaungkan sejumlah koalisi sipil hingga influencer dianggap cuma protes sebagian kecil masyarakat. Setelah ucapan kontroversialnya menuai sorotan, Purbaya akhirnya meminta maaf. 

Permintaan maaf itu disampaikan dalam acara serah terima jabatan (sertijab) dengan Sri Mulyani di Kantor Kemenkeu, Jakarta pada Selasa (9/9/2025). Purbaya awalnya mengaku kaget setelah dipilih oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai Menkeu baru.

Di depan Sri Mulyani, Purbaya pun mengakui jika dirinya memang bergaya 'koboi' saat masih menjabat sebagai Kepala LPS. 

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (kiri) menerima memori jabatan dari pejabat lama Sri Mulyani Indrawati saat serah terima jabatan di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (9/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (kiri) menerima memori jabatan dari pejabat lama Sri Mulyani Indrawati saat serah terima jabatan di Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (9/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Saya masih pejabat baru di sini, menterinya juga menteri kagetan. Jadi kalo kata Bu Sri Mulyani, gayanya koboi," ujar Purbaya sembari menoleh ke Sri Mulyani yang berada di samping kirinya.

Menurutnya, kondisi LPS dan di Kemenkeu ternyata sangat berbeda. Dia pun mengaku tidak menyangka ucapannya soal 17+8 Tuntutan Rakyat menjadi sorotan banyak pihak.

"Waktu di LPS sih gak ada yang monitor, jadi saya tenang. Ternyata di keuangan beda bu, salah ngomong langsung diplintir sana-sini," sambungnya.

Dalam acara sertijab itu, Purbaya pun akhirnya meminta maaf jika ucapannya itu memincu kontroversi di tengah masyarakat. Dia pun berjanji akan bersikap lebih baik lagi setelah menjadi pimpinan Kemenkeu.

"Jadi kemaren kalau ada kesalahan, saya mohon maaf. Ke depan akan lebih baik lagi," ujarnya.

Dia juga mengaku akan bekerja semaksimal mungkin dan meminta petunjuk kepada Sri Mulyani yang sudah menjabat sebagai Menkeu sejak ere Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Yang ketiga, saya baru di sini, saya akan berusaha semaksimal mungkin. Nanti juga minta petunjuk dari Bu Sri Mulyani, supaya kebijakan fiskal kita bisa bagus dan ekonomi secara keseluruhan bisa tumbuh lebih baik lagi," ujarnya.

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI