5 Fakta Demo Akbar 5.000 Ojol Hari Ini: Kepung Istana hingga DPR, Jakarta Waspada Macet!

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 17 September 2025 | 11:49 WIB
5 Fakta Demo Akbar 5.000 Ojol Hari Ini: Kepung Istana hingga DPR, Jakarta Waspada Macet!
Ilustrasi demo ojol di Jakarta. (Antara)
Baca 10 detik
  • Aksi demo besar yang diikuti 5.000 pengemudi ojol digelar tepat pada Hari Perhubungan Nasional
  • Massa aksi menargetkan tiga lokasi strategis yaitu Istana Negara, Kementerian Perhubungan, dan Gedung DPR RI
  • Aksi ini direspons dengan pengamanan ketat dari 6.118 personel aparat gabungan

Suara.com - Jakarta menjadi saksi bisu pergerakan massa besar-besaran pada Rabu (17/9/2025). Sekitar 5.000 pengemudi ojek online (ojol) turun ke jalan, mengepung titik-titik vital pemerintahan mulai dari Istana Kepresidenan, Kementerian Perhubungan, hingga Gedung DPR RI.

Aksi yang digelar bertepatan dengan momen Hari Perhubungan Nasional ini membawa satu pesan kuat untuk Presiden Prabowo Subianto, evaluasi total sektor perhubungan yang dinilai mengalami kemunduran.

Aksi yang dimotori oleh Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia ini bukan sekadar unjuk rasa biasa. Ini adalah puncak akumulasi kekecewaan para driver terhadap kebijakan yang dianggap tidak berpihak pada rakyat. Berikut adalah sederet fakta penting di balik demo akbar ojol yang berpotensi melumpuhkan sebagian ibu kota hari ini.

1. Momen Ironis di Hari Perhubungan Nasional

Pemilihan tanggal 17 September bukan tanpa alasan. Para pengemudi ojol sengaja memilih Hari Perhubungan Nasional untuk menyuarakan protes mereka. Menurut Ketua Umum Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, ini adalah cara untuk menunjukkan sebuah anomali besar dalam dunia perhubungan tanah air. Momen yang seharusnya menjadi perayaan kemajuan justru dijadikan panggung untuk menyoroti kemunduran.

"Hari Perhubungan Nasional yang seharusnya dapat menjadi suatu kebanggaan kemajuan Indonesia pada bidang perhubungan akan menjadi saat yang tepat bagi Asosiasi Pengemudi Ojek Online Garda Indonesia menyuarakan bahwa terjadi kemunduran Kementerian Perhubungan semenjak Dudy Purwaghandi diangkat oleh Presiden Prabowo menjadi Menteri Perhubungan," ujar Raden melalui keterangan pers yang diterima, Selasa (16/9/2025).

2. Tiga Lokasi Vital Jadi Sasaran Aksi

Pergerakan massa ojol hari ini direncanakan secara strategis untuk menyasar tiga simbol kekuasaan. Menurut Yudha, perwakilan dari Garda Indonesia, rute aksi akan dimulai dari titik kumpul di Mako Tekab Indonesia, Jakarta Pusat, kemudian bergerak secara konvoi.

"Kami akan berangkat bersama, titik kumpulnya di Mako Tekab Indonesia di Jakarta Pusat. Otw Istana baru ke Kemenhub satu per satu, titik akhir di DPR RI," terang Yudha.

Baca Juga: Demo Ojol 17 September, Cek Rute Pengalihan Arus dan 5 Titik Neraka Kemacetan Ini!

Tiga lokasi ini dipilih untuk menyampaikan pesan langsung kepada eksekutif (Istana dan Kemenhub) serta legislatif (DPR).

3. Tujuh Tuntutan Utama Jadi Amunisi Perlawanan

Massa aksi tidak datang dengan tangan kosong. Mereka membawa tujuh tuntutan konkret yang menjadi inti dari perjuangan mereka. Tuntutan ini mencakup aspek regulasi, tarif, hingga keadilan bagi para driver.

"Tuntutan utama aksi ojol R2, driver online R4 dan kurir online pada Rabu, 17 September 2025 adalah "Potongan Aplikator 10% dan Copot Menteri Perhubungan,"" beber Raden.

Berikut adalah rincian tujuh tuntutan tersebut:

  1. RUU Transportasi Online agar masuk pada Prolegnas 2025-2026.
  2. Potongan Aplikator 10% Harga Mati.
  3. Regulasi Tarif Antar Barang dan Makanan.
  4. Audit Investigatif potongan 5% yang telah diambil oleh aplikator.
  5. Hapus Aceng, Slot, Multi Order, Member Berbayar dll.
  6. Copot Menteri Perhubungan.
  7. Kapolri Usut Tuntas Tragedi 28 Agustus 2025.

4. Ribuan Aparat Gabungan Turun Tangan

Mengantisipasi skala aksi yang masif, pihak kepolisian telah menyiapkan skema pengamanan berlapis. Tak kurang dari 6.118 personel gabungan dari Polda, Polres, dan Polsek jajaran dikerahkan untuk mengawal jalannya demonstrasi.

"Kekuatan pengamanan di wilayah Jakarta Pusat sebanyak 6.118 personel," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Ipda Ruslan Basuki, dalam keterangannya.
Pengamanan difokuskan di dua titik utama, yaitu kawasan Medan Merdeka dan kompleks DPR/MPR RI. Pihak kepolisian juga menyatakan bahwa rekayasa lalu lintas akan bersifat situasional, tergantung pada eskalasi massa di lapangan.

5. Ancaman 'Off-Bid' Massal dan Penjagaan Ketat Kemenhub

Sebagai bentuk solidaritas, para pengemudi ojol mengimbau rekan-rekannya untuk mematikan aplikasi secara massal selama aksi berlangsung. Hal ini berpotensi menyebabkan kelangkaan layanan transportasi online bagi warga Jakarta.

Yudha menyarankan agar masyarakat mencari moda transportasi alternatif untuk menghindari kendala.

Sementara itu, pantauan di lapangan menunjukkan penjagaan super ketat di salah satu target utama aksi, Kantor Kementerian Perhubungan.

Sejak pagi, sedikitnya dua mobil Korps Brimob telah siaga di halaman Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat. Sejumlah personel Brimob juga terlihat menggelar apel, menandakan keseriusan aparat dalam mengamankan aset vital negara.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI