
Untuk diketahui, tragedi pencopotan Roni viral setelah sebuah video yang memperlihatkan tangis haru siswa SMP Negeri 1 Prabumulih, Sumatera Selatan, saat melepas kepala sekolah mereka.
Diketahui, video tersebut pertama kali diunggah akun Instagram @lets.talkdenjoy.
Dalam rekaman, Roni terlihat tak kuasa menahan air mata ketika disalami satu per satu oleh siswanya.
Dalam narasi yang beredar, Roni dimutasi lantaran menegur seorang murid yang merupakan anak pejabat karena membawa mobil ke lingkungan sekolah.
Roni menegaskan, video itu direkam spontan oleh salah seorang guru tanpa ada rekayasa. Ia menduga para siswa berlari menemuinya karena sudah mendengar isu dirinya akan dipindahkan.
"Kalau lihat video yang beredar itu tidak ada yang mengkondisikan, mereka lari menyerbu aku. Itu bukan perpisahan resmi, mungkin mereka sudah mendengar isu (bakal dicopot). Video dibuat spontanitas saja oleh guru saya,” ungkap Roni.
Menurut Roni, mutasi yang dialaminya terjadi karena kebijakan yang ia ambil, meski ia enggan merinci kebijakan tersebut.
"Intinya saya sudah sertijab, saya ikhlas, karena memang penyebabnya saya buat kebijakan. Saya sangat menghormati keputusan pimpinan,” ujarnya.
Baca Juga: Bela Kepsek Roni, Publik Skakmat Walkot Prabumulih Imbas Video Klarifikasi: Basi Lu, Mundur Aja!
Roni menjabat sebagai kepala sekolah sejak Agustus 2023. Sebelumnya, ia pernah memimpin SMPN 7 Prabumulih selama sembilan tahun dan bahkan sempat dikirim ke Tiongkok sebagai bagian dari program pendidikan.
Meski dikenal sebagai pengajar berprestasi, Roni menerima penugasan baru sebagai guru biasa. "Saya baik-baik saja, saya ikhlas," ucapnya.
Saat ditanya terkait pencopotan jabatannya lantaran isu menegur anak pejabat, Roni enggan mengomentari lebih lanjut. "Saya tidak berani membuat argumen. Nanti saya salah lagi," ujarnya.
Kontributor : Anistya Yustika