Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri

Jum'at, 19 September 2025 | 07:10 WIB
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
Wali Kota Prabumulih, Arlan. (Instagram)
Baca 10 detik
  • Wali Kota Prabumulih meminta maaf atas pencopotan Kepala SMPN 1 secara tidak sesuai aturan
  • Kemendagri menegur karena mutasi tidak mengikuti prosedur resmi dan aturan yang berlaku
  • Kepala sekolah dan tenaga keamanan yang dimutasi telah dikembalikan ke posisi semula 

Suara.com - Wali Kota Prabumulih, Arlan, kembali menyampaikan permintaan maaf usai mendapat teguran dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait pencopotan Kepala SMP Negeri 1 Prabumulih, Roni Ardiansyah.

Dalam konferensi pers di Kantor Itjen Kemendagri, Jakarta Pusat, Arlan mengakui kesalahannya dan menyebut peristiwa ini menjadi pelajaran penting baginya.

“Pertama-tama saya mengucapkan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia. Dan terkhususnya masyarakat Prabumulih yang mana telah saya mengakui kesalahan saya atas kejadian ini. Dan ini membuat satu hikmah bagi saya dan mempelajari bagi saya,” kata Arlan, Kamis (18/9/2025).

Arlan juga menegaskan sudah menyampaikan permintaan maaf langsung kepada Kepala SMPN 1 Prabumulih.

Ia mengaku kejadian ini menjadi titik balik baginya dalam mengendalikan diri.

"Tanpa adanya kejadian ini, ini membuat saya tidak bisa mengontrol diri. Dengan adanya kejadian ini, saya ambil satu hikmahnya," ujarnya.

Lebih lanjut, Arlan menjelaskan kronologi peristiwa yang menimbulkan polemik.

Ia menyebut kejadian itu berlangsung pada hari libur, bukan jam sekolah.

“Pada kejadian itu Pak, itu di jam, bukan jam sekolah, di tanggal merah, tanggal 5. Anak-anak ini main latihan drum band, jaraknya 150 meter dari sekolahan ke tempat latihan,” jelasnya.

Baca Juga: Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah

Menurut Arlan, saat latihan selesai hujan deras mengguyur sehingga para siswa kembali dalam kondisi basah kuyup. Putranya pun ikut, namun hanya diantar oleh sopir.

“Jadi anak saya diantar supir Pak, bukan dibawa sendiri. Mau masuk, tidak boleh, langsung dia keluar. Begitu dia keluar, sudah selesai. Hujan-hujan, seluruh anak-anak itu basah semua Pak. Dan selama ini tidak pernah anak saya itu Pak, mau masukkan mobil atau apapun di sekolah, tidak pernah,” tutur dia.

Sementara itu, Irjen Kemendagri Sang Made Mahendra Jaya menegaskan hasil pemeriksaan menemukan pemutasian Roni tidak sesuai aturan.

“Hasil pemeriksaan, mutasi atau pemindahan jabatan saudara Roni Ardiansyah, Kepala SMP Negeri 1 Prabumulih, tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 28 Peraturan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 7 Tahun 2025 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah,” katanya.

Mahendra juga mengungkap bahwa mekanisme pemutasian tidak dilakukan melalui aplikasi resmi.

"Mekanisme pemutasian Roni tidak dilakukan melalui aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan (SIM KSPSTK)," ujarnya.

Diketahui, kasus ini mencuat setelah isu yang menyebut Roni dimutasi lantaran menegur anak Wali Kota yang membawa mobil ke sekolah.

Wali Kota  Prabumulih H Arlan. [Instagram/@cak.arlan_official]
Wali Kota Prabumulih H Arlan. [Instagram/@cak.arlan_official]

Mobil tersebut diparkir di lapangan yang dipakai untuk latihan drumband.

Isu tersebut cepat viral dan memicu sorotan publik karena dinilai sebagai bentuk penyalahgunaan wewenang.

Meski sempat membantah tudingan pencopotan karena persoalan pribadi, Arlan tetap menerima teguran tertulis dari Kemendagri.

Kini, Roni Ardiansyah telah kembali menjabat sebagai Kepala SMPN 1 Prabumulih, begitu pula tenaga keamanan sekolah yang ikut terdampak, Ageng, kembali bekerja seperti biasa.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI