Anggaran Jumbo Pertahanan RI Rp187,1 Triliun, Panglima TNI: Senjata Canggih Itu Sangat Mahal

Bangun Santoso Suara.Com
Minggu, 21 September 2025 | 16:43 WIB
Anggaran Jumbo Pertahanan RI Rp187,1 Triliun, Panglima TNI: Senjata Canggih Itu Sangat Mahal
Foto sebagai ilustrasi: Prajurit TNI membawa kendaraan tempur TNI saat pameran alat utama sistem senjata (alutsista) TNI Fair di Monas, Jakarta, Minggu (21/9/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • DPR RI menyetujui anggaran pertahanan untuk Kemenhan dan TNI tahun 2026 sebesar Rp187,1 triliun
  • Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan anggaran jumbo ini diperlukan untuk membeli alutsista canggih 
  • Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk gaji prajurit, modernisasi alutsista, dan penguatan sektor pertahanan 

Suara.com - Komisi I DPR RI telah mengetok palu persetujuan untuk proposal anggaran jumbo Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk tahun 2026. Tak tanggung-tanggung, angka yang disahkan mencapai Rp187,1 triliun, sebuah nominal fantastis.

Persetujuan ini dikonfirmasi langsung oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin setelah rapat bersama Komisi I DPR RI pada Selasa (16/9/2025).

"Proposal akhir dari anggaran Kemenhan dan TNI tahun 2026 yang sudah disetujui oleh Komisi I untuk dibawa ke Badan Anggaran, sejumlah Rp 187,1 triliun," kata Menhan Sjafrie Sjamsoeddin sebagaimana dilansir Antara, Minggu (21/9/2025).

Menanggapi hal ini, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto angkat bicara mengenai urgensi di balik lonjakan anggaran tersebut. Menurutnya, untuk membangun kekuatan pertahanan yang disegani, diperlukan investasi besar pada teknologi militer modern. Ia tanpa ragu menyebut bahwa harga alutsista canggih tidaklah murah.

“Karena senjata yang canggih itu mahal. Sangat mahal,” kata Panglima TNI di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu.

Jenderal Agus Subiyanto menegaskan, anggaran pertahanan yang kuat bukanlah sekadar untuk membeli senjata, melainkan investasi untuk masa depan bangsa.

Dengan kekuatan militer yang mumpuni, TNI dapat secara efektif menjaga setiap jengkal kedaulatan negara dari ancaman eksternal. Dampaknya, menurut Panglima, akan dirasakan langsung oleh masyarakat yang bisa hidup dengan rasa aman dan nyaman.

Lebih dari itu, stabilitas keamanan yang terjamin juga menjadi magnet bagi para penanam modal.

“Investor juga bisa masuk ke negara kita tanpa terganggu,” imbuhnya.

Baca Juga: Mimpi Jadi Tentara Terhalang Duit? KSAD Maruli Simanjuntak: Siapa Pun Bisa Daftar Tanpa Biaya!

Panglima juga membandingkan postur anggaran pertahanan Indonesia dengan negara lain. Ia mengungkapkan bahwa banyak negara mengalokasikan dana yang jauh lebih besar untuk sektor militernya guna memastikan keamanan nasional.

“Di negara-negara lain itu anggaran pertahanannya lebih besar. Contohnya Pakistan. Pertahanan di negara-negara lain besar sehingga tentara khususnya bisa mengamankan wilayahnya, bisa mengamankan masyarakat,” ujarnya.

Di sisi lain, Menhan Sjafrie Sjamsoeddin merinci bahwa alokasi dana Rp187,1 triliun tersebut akan difokuskan pada beberapa pos strategis.

Anggaran ini akan digunakan untuk pembayaran gaji pegawai dan prajurit TNI, modernisasi besar-besaran alat utama sistem senjata (alutsista), serta penguatan berbagai sektor pertahanan lain yang vital bagi kedaulatan negara.

Sjafrie memastikan bahwa penyerapan anggaran akan dilakukan secara transparan dan maksimal agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata oleh seluruh rakyat Indonesia.

Untuk itu, ia telah memberikan instruksi tegas kepada seluruh kepala staf angkatan agar serius dan efektif dalam menggunakan setiap rupiah dari anggaran tersebut.

"Para kepala staf angkatan akan terus meningkatkan kesiapannya di bidang masing-masing dalam rangka memenuhi target trisula perisai nusantara," jelas Sjafrie.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI