- Rocky Gerung menegaskan Indonesia didirikan oleh pedagog intelektual, bukan oleh demagog yang pintar bicara tapi tak mampu bekerja.
- Ia mengkritik praktik politik saat ini yang kerap didominasi oleh pejabat yang sengaja mendemagogkan diri, meski menyebarkan kebohongan.
- Menurut Rocky, dominasi demagog menunjukkan adanya kedunguan dalam politik, mengancam kualitas demokrasi dan pergeseran nilai dari akar intelektual bangsa.
Suara.com - Wacana tentang masa depan demokrasi Indonesia kembali mengemuka dalam sebuah diskusi yang menghadirkan Akademisi dan filsuf, Rocky Gerung dan mantan Menteri Politik dan Keamanan Indonesia (Menko Polkam), Mahfud MD.
Dalam perbincangan yang berlangsung, Rocky menyoroti pergeseran nilai dalam politik Indonesia yang menurutnya semakin jauh dari akar intelektual yang mendasari berdirinya negara.
“Eh, semacam energi intelektual. Kita tahu para founding parents kita, jangan dibilang founding fathers ya, karena ada lima perempuan di sini. Founding atau founding person kita itu berdebat untuk menghasilkan ide republik,” ujar Rocky.
Menurutnya, Indonesia sejak awal dibangun oleh pemikiran intelektual, bukan sekadar kepentingan pragmatis. Namun, ia menilai bahwa kondisi tersebut kini telah bergeser.
“Jadi dari awal, negeri ini dituntun oleh kemampuan intelektual. Itu yang saya anggap bahwa kenapa negeri ini genealoginya, political origins nya adalah intelektual, tiba-tiba sekarang origin-nya menjadi buzzer,” tegas Rocky.
Rocky dengan tegas menyebut bahwa negeri ini kini lebih banyak diurus oleh para demagog (pemimpin atau politisi yang banyak menebar janji agar dapat berkuasa) ketimbang pedagog .
“Dan nggak mungkin negeri ini terus-menerus diurus oleh kaum demagog. Negeri ini didirikan oleh para pedagog. Sekarang dikuasai oleh kaum demagog,” kata Rocky dalam Podcast Ruang Sahabat Mahfud MD Official, Selasa (23/9/2025).
Ia menjelaskan, demagog adalah sosok yang pandai berbicara dan berjanji, namun tak mampu bekerja.
“Demokrasi kita sekarang ini betul, masih dikuasai demagog. Kalau pengertian sederhananya, demagog itu orang yang pintar ngomong, pintar janji, tapi nggak bisa kerja. Nggak ngerti sebenarnya terhadap apa yang dia katakan. Alias omon-omon,” ujarnya.
Baca Juga: Pedas! Blak-blakan di Depan Mahfud MD, Rocky Gerung Sebut Prabowo Ngaco, Mengapa?
Bahkan, Rocky menyebut perilaku seperti itu menunjukkan kedunguan dalam politik.
“Dungu,” kata Roky tegas.
Menurutnya, banyak pejabat yang bahkan tidak sadar bahwa mereka adalah bagian dari kelompok demagog.
“Yang kita saksikan setiap hari itu adalah praktik dari demagog. Mereka sering sengaja mendemagogkan diri. Sudah tahu bahwa yang dikatakan itu bohong, masih diterus-teruskan,” jelasnya.
Reporter: Maylaffayza Adinda Hollaeona