- Mantan Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas diperiksa Kejaksaan Agung sebagai saksi kasus dugaan korupsi Chromebook
- Pemeriksaan Anas terkait perannya sebagai Kepala LKPP pada tahun 2022
- Abdullah Azwar Anas memiliki rekam jejak politik yang panjang, mulai dari aktivis, anggota DPR, Bupati Banyuwangi
Suara.com - Panggung politik nasional kembali diguncang oleh babak baru megaskandal korupsi pengadaan Chromebook di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Kali ini, sorotan tajam mengarah pada sosok eks Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB), Abdullah Azwar Anas, yang ikut dipanggil Kejaksaan Agung untuk dimintai keterangan.
Pemanggilan Anas ini sontak menarik perhatian publik, mengingat kasus ini sebelumnya telah menyeret mantan Menteri Pendidikan, Nadiem Makarim, sebagai tersangka utama dalam dugaan kerugian negara yang mencapai Rp1,9 triliun.
“Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan perkara Chromebook,” ujar Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Anang Supriatna, pada Rabu (24/9/2025).
Keterlibatan Azwar Anas dalam pusaran kasus ini bukan tanpa sebab. Menurut Anang, pemanggilan tersebut berkaitan erat dengan jabatan strategis yang pernah diembannya sebelum masuk ke dalam kabinet.
Anas diperiksa dalam kapasitasnya sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) pada tahun 2022, periode krusial dalam proyek digitalisasi pendidikan tersebut.
Lima Tersangka dan Bantahan Keras Nadiem
Kejaksaan Agung telah menetapkan lima orang sebagai tersangka dalam kasus ini. Selain Nadiem Makarim, nama-nama lain yang terseret adalah Staf Khususnya Jurist Tan, konsultan Kemendikbudristek Ibrahim Arief, serta dua mantan direktur, Mulyatsyah (Direktur SMP) dan Sri Wahyuningsih (Direktur SD).
Jaksa mengungkap bahwa Nadiem dalam sebuah rapat via Zoom pada 6 Mei 2020 diduga telah memberi arahan spesifik untuk melakukan pengadaan laptop berbasis ChromeOS dari Google. Ironisnya, arahan ini datang sebulan sebelum kajian resmi yang menyatakan keunggulan Chromebook dibanding Windows dirilis pada Juni 2020.
Meski kini harus mengenakan rompi oranye tahanan, Nadiem Makarim sejak awal dengan tegas membantah semua tuduhan. Ia mengklaim tidak pernah mengambil keuntungan sepeser pun dan menyebut penggunaan Chromebook justru bisa menghemat anggaran negara.
Baca Juga: Skandal Chromebook Makin Panas, Giliran Eks Menpan RB Azwar Anas Diperiksa Kejagung, Ada Apa?
"Proses pengadaan laptop ini sudah menggunakan mekanisme paling minim konflik kepentingan," kata Nadiem sebelum ditetapkan sebagai tersangka.
Bahkan saat digiring menuju mobil tahanan, ia masih bersikukuh pada pendiriannya. “Saya tidak melakukan apa pun. Tuhan akan melindungi saya. Kebenaran pasti terungkap,” ucapnya.
Profil Abdullah Azwar Anas: Dari Aktivis Muda Hingga Menteri
Di tengah pusaran kasus besar ini, sorotan kini tertuju pada sosok Abdullah Azwar Anas. Siapakah dia sebenarnya? Lahir di Banyuwangi, Jawa Timur, pada 6 Agustus 1973, Anas memiliki rekam jejak politik yang panjang dan berwarna.
Kariernya dimulai dari panggung aktivisme hingga menjadi anggota MPR RI Utusan Golongan termuda pada tahun 1997. Ia kemudian berlabuh di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan dipercaya menjadi Wakil Sekjen DPP pada 2001, sebelum akhirnya berhasil melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR RI.
Namun, namanya benar-benar meroket saat ia kembali ke kampung halamannya dan terpilih sebagai Bupati Banyuwangi. Bersama Yusuf Widyatmoko, ia memimpin Banyuwangi selama dua periode (2010–2015 dan 2015-2021) dan berhasil menyulap kabupaten tersebut menjadi salah satu daerah paling inovatif di Indonesia.
Kini sebagai politisi PDI Perjuangan, kariernya terus menanjak hingga masuk ke lingkaran Istana. Sebelum menjabat sebagai Menpan RB, ia dipercaya Presiden Jokowi untuk memimpin LKPP, sebuah jabatan yang kini membuatnya harus memberikan kesaksian di hadapan penyidik Kejaksaan Agung.