6 Fakta Polwan Bunuh Suami: Dugaan Tekanan Mental, Hingga Konflik Rumah Tangga

M Nurhadi Suara.Com
Jum'at, 26 September 2025 | 08:08 WIB
6 Fakta Polwan Bunuh Suami: Dugaan Tekanan Mental, Hingga Konflik Rumah Tangga
Briptu Rizka dan Brigadir Esco [Ist]

Suara.com - Brigadir Esco Faska Rely merenggang nyawa di tangan sang istri yang juga sesama anggota Polri, Briptu Rizka Sintiyani. Esco merupakan anggota Polres Lombok Barat.

Lantas mengapa pembunuhan ini terjadi? Berikut fakta-fakta Briptu Rizka yang buntuh suaminya.

1. Penemuan Jasad Terikat di Pohon

Jasad Brigadir Esco ditemukan terlentang dengan leher terikat tali di bawah pohon kawasan perbukitan Dusun Nyiur Lembang Dalem, Desa Jembatan Gantung, Lombok Barat pada Minggu (24/8/2025) kemarin.

Saat itu kecurigaan tak langsung mengarah pada Briptu Rizka.

Jasad Brigadir Esco pertama kali ditemukan oleh seorang warga pada hari Minggu sekitar pukul 11.30 WITA. Kondisinya saat ditemukan sangat memilukan, dalam posisi terlentang dengan leher terikat seutas tali di bawah sebatang pohon.

Penemuan mayat itu pun langsung viral dan menyebar di tengah masyarakat. Identitas Birgadir Esco bisa dikenali dari pakaiannya.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan sejumlah barang bukti di dekat lokasi Brigadir Esco tewas. Barang bukti yang ditemukan di antaranya adalah ponsel, jam tangan hingga kunci kendaraan roda dua dalam kantong celana korban. 

2. Tewas Diduga Akibat Pukulan Benda Tumpul

Baca Juga: Geger Polisi di NTB Tewas Terikat di Pohon, Ada Luka Benda Tumpul di Jasad Brigadir Esco!

Pada jasad Esco ditemukan luka akibat benda tumpul. "Dugaan sementara ada (luka) benda tumpul," kata Direktur Reskrimum Polda NTB Kombes Pol. Syarif Hidayat di Mataram.

Titik luka akibat hantaman benda tumpul itu tidak dijelaskan secara detail oleh Syarif. Dia meminta agar hasil lengkapnya menunggu autopsi forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara.

Polisi masih akan melihat hasil autopsi untuk menyimpulkan penyebab kematian Esco.

Syarif kemudian membeberkan temuan krusial dari tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara, Mataram. Ia secara tegas menyatakan adanya indikasi kekerasan yang menjadi penyebab Brigadir Esco menghembuskan napas terakhirnya.

"Kekerasan di leher korban," kata Syarif Hidayat di Mataram, dilansir Antara.

Syarif menegaskan bahwa hasil autopsi ini menjadi bukti fundamental yang mengubah arah penyelidikan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI