PPP 'Main Cantik': Tegas Dukung Pemerintahan Prabowo, tapi Ogah Didikte Jokowi soal Pilpres 2029

Sabtu, 27 September 2025 | 17:43 WIB
PPP 'Main Cantik': Tegas Dukung Pemerintahan Prabowo, tapi Ogah Didikte Jokowi soal Pilpres 2029
Sekjen PPP M Arwani Thomafi merespons Prabowo-Gibran 2 periode di arena Muktamar X yang berlangsung di Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (27/9/2025). [Suara.com/Dea]
Baca 10 detik
  • PPP perkuat dukungan untuk pemerintahan Prabowo saat ini.

  • Namun, PPP tak mau buru-buru putuskan soal Pilpres 2029.

  • Keputusan akhir soal 2029 akan dibahas di Muktamar.

Suara.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menunjukkan manuver politik yang cerdas dalam merespons arahan Presiden Ketujuh Joko Widodo soal dukungan dua periode.

Sambil menegaskan loyalitas penuh pada pemerintahan Prabowo Subianto saat ini, PPP mengunci rapat opsi mereka untuk Pilpres 2029, menyerahkannya pada keputusan internal partai.

Sekretaris Jenderal PPP, Arwani Thomafi, menyatakan bahwa mayoritas kader memang menginginkan dukungan terhadap Presiden Prabowo diperkuat.

"DPP dan sebagian besar juga teman-teman itu menginginkan agar dukungan kita terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto itu diperkuat. Termasuk juga di dalam forum Muktamar ini, aspirasi itu juga berkembang," kata Arwani di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (27/9/2025).

Namun, ia menarik garis tegas antara dukungan saat ini dengan komitmen untuk kontestasi di masa depan.

Menurut Arwani, keputusan soal Pilpres 2029 merupakan kewenangan penuh dari peserta Muktamar (Muktamirin), bukan arahan dari luar.

"Ya, terkait dengan Presiden, terkait dengan Pilpres, kami belum bisa mendahului aspirasi yang berkembang di Muktamar ini," tegasnya.

Arwani memastikan bahwa Muktamar X akan menjadi forum terbuka untuk membahas konstelasi politik ke depan, menunjukkan bahwa partai tidak mau hanya ikut arus.

"Saya secara pribadi juga PPP dalam Muktamar kali ini terbuka untuk termasuk membahas bagaimana konstelasi Pilpres ke depan itu bisa dibahas lebih cepat. Tapi kami tidak bisa mendahului karena Muktamirin itu yang anu," tuturnya.

Baca Juga: Aturan Main Tak Biasa di Muktamar X PPP: Institusi Haram Intervensi, tapi Petinggi Boleh Jadi Timses

Sebelumnya, terkait Pemilihan Ketum PPP, Arwani menjamin tidak akan ada intervensi atau 'cawe-cawe' dari DPP dalam proses pemilihan ketua umum baru.

Namun, di balik jaminan netralitas institusi, ada sebuah plot twist, yakni petinggi partai secara individu diberi kebebasan penuh untuk menjadi tim sukses.

Arwani dengan tegas menepis kemungkinan adanya arahan kelembagaan untuk memenangkan calon tertentu.

"Cawe-cawe secara kelembagaan ya nggak mungkin ya, nggak," kata Arwani di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (27/9/2025).

Meski begitu, ia mengungkapkan bahwa secara personal, setiap anggota DPP bebas menentukan pilihan dan bahkan aktif mengampanyekan jagoannya.

"Kalau teman-teman DPP tentu bebas, mau jadi tim sukses bebas. Nyatanya juga banyak yang jadi tim sukses kan, saya aja mungkin yang enggak dipilih jadi tim sukses ini," ujar Arwani dengan nada berseloroh.

Ia menegaskan bahwa hak politik individu tetap dihargai, selama semua pihak pada akhirnya kembali bersatu demi kepentingan partai yang lebih besar.

"Saya kira itu hak politik dari teman-teman DPP, teman-teman DPW, pimpinan majelis juga ada yang jadi tim sukses. Yang penting tolong semuanya harus jadi tim sukses PPP," katanya.

Tiga nama santer disebut akan maju dalam bursa ketum kali ini, yaitu Plt Ketua Umum Muhammad Mardiono, Agus Suparmanto, dan Husnan Bey Fananie.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI