Suara.com - Pemerintah Amerika Serikat resmi mengalami shutdown (penghentian sebagian operasi) setelah Senat gagal meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Belanja tahunan pada Selasa (30/9) malam.
Sejak 1 Oktober, aktivitas pemerintahan berhenti karena adanya perdebatan di internal senat.
Politisi Partai Republik menuding Partai Demokrat sebagai pihak yang menolak memberikan dukungan pada RUU tersebut. Sebaliknya, Demokrat balik menyalahkan kelompok konservatif itu.
Hasil voting menunjukkan 55 senator mendukung dan 45 menolak. Namun jumlah itu tetap kurang dari 60 suara yang dibutuhkan agar RUU bisa disahkan.
Dampaknya, sejumlah kantor pelayanan publik, museum, serta taman nasional harus ditutup sementara. Pegawai federal yang dianggap non-esensial juga dirumahkan tanpa menerima gaji.
Meski begitu, instansi yang dinilai vital untuk keamanan masyarakat dan perlindungan aset tetap berfungsi seperti biasa.
1. Kapan Shutdown Pertama Pemerintah AS?

Fenomena shutdown bukanlah hal baru di Amerika Serikat. Sejak 1976, kondisi ini sudah terjadi sebanyak 21 kali.
Shutdown perdana berlangsung selama 12 hari ketika Presiden Gerald Ford menjabat.
Baca Juga: Pergerakan IHSG Hari Ini: Pasar Diuji, Faktor-faktor Ini Mungkin Jadi Penentu
2. Shutdown Terlama di Era Donald Trump
Rekor terlama terjadi pada masa pemerintahan pertama Donald Trump, yaitu 2018–2019, yang berlangsung selama 35 hari. Penyebab utamanya adalah perselisihan mengenai pembangunan tembok perbatasan antara Amerika Serikat dan Meksiko.
3. Pertarungan Politik Demokrat vs Republik
Setiap kali terjadi shutdown, faktor utamanya selalu karena konflik antara Partai Demokrat dan Partai Republik terkait pengesahan RUU pendanaan.
Contohnya kali ini, kubu Republik berjanji akan terus melakukan pemungutan suara sampai Partai Demokrat menyetujui RUU tersebut sehingga pemerintahan bisa kembali berjalan normal.
4. Momentum Pemecatan Pegawai