Dominasi Digital Kian Mencekik? UMN dan Wavemaker 'Bocorkan' Peta Jalan Transformasi Industri Media

Andi Ahmad S Suara.Com
Selasa, 07 Oktober 2025 | 15:13 WIB
Dominasi Digital Kian Mencekik? UMN dan Wavemaker 'Bocorkan' Peta Jalan Transformasi Industri Media
Head of Magister Program and Researcher UMN, Ignatius Haryanto di acara Local Media Summit (LMS) 2025 yang digelar oleh Suara.com di Hotel Jw Marriot, Selasa (7/10/2025).[Andi/Suara.com]
Baca 10 detik
  • Industri media/periklanan bergeser ke digital dan influencer karena perubahan perilaku konsumen dan teknologi.

  • Iklan digital, konten kreator, dan Gen Z adaptif jadi penekanan baru dalam persaingan pasar media.

  • Media mainstream penting untuk legitimasi, namun lokal dan alternatif mencari diversifikasi pendapatan agar berkelanjutan.

Suara.com - Industri media dan periklanan di Indonesia tengah menghadapi gelombang transformasi yang masif, dipicu oleh perubahan perilaku konsumen, kemajuan teknologi, dan dampak pandemi.

Riset terbaru dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan Wavemaker menyoroti bagaimana lanskap ini berevolusi, menuntut inovasi cerdas dari para pelaku di dalamnya.

Head of Magister Program and Researcher UMN, Ignatius Haryanto memaparkan hasil riset pasar media dan audiens yang menunjukkan penurunan signifikan dalam industri periklanan umum pasca-pandemi.

Meski billboard masih digunakan, pertumbuhan iklan digital (digital ads) di kalangan anak muda dan kreator menjadi sangat menonjol. Tren ini juga ditandai dengan banyak merek yang beralih menggunakan tim pemasaran internal mereka.

"Preferensi iklan menunjukkan perpindahan besar ke digital ads dan influencer marketing," ujar Ignatius di dalam acara Local Media Summit (LMS) 2025 yang digelar oleh Suara.com di Hotel Jw Marriot, Selasa (7/10/2025).

Brands kata dia, kini lebih memilih untuk berkolaborasi dengan kreator konten, sebuah strategi yang dianggap lebih efektif menjangkau audiens digital.

Iklan konvensional, di sisi lain, kini lebih terbatas pada pemain besar. Fenomena lain juga menurut dia yang muncul adalah menjamurnya akun media sosial tanpa legalitas resmi, yang menambah kompleksitas persaingan informasi.

Dalam konteks lanskap media, Ignatius Haryanto juga menggarisbawahi beberapa poin penting:

  • Media Mainstream masih dianggap penting untuk legitimasi dan kepercayaan publik.
  • Media Lokal Online menunjukkan pertumbuhan, namun seringkali kesulitan bersaing di tengah derasnya arus informasi.
  • Media Alternatif Berbasis Komunitas mulai bermunculan, menawarkan narasi dan pendekatan yang lebih spesifik.
  • Beberapa media bahkan telah melakukan diversifikasi ke bisnis non-media untuk mencari sumber pendapatan baru.

Survei yang dilakukan UMN pada 20 Agustus - 5 September 2025 di Jabodetabek, Bali, dan regional ini juga menemukan bahwa pada dasarnya Gen Z sangat siap menerima pemberitaan tanpa membeda-bedakan karena media digital semakin berkembang cukup cepat.

Baca Juga: Local Media Summit 2025 Resmi Dibuka, Ratusan Media Lokal Berkumpul

Ketua Program Studi UMN Ignatius Haryanto menjadi narsumber di Local Media Summit (LMS) 2025
Ketua Program Studi UMN Ignatius Haryanto menjadi narsumber di Local Media Summit (LMS) 2025

Temuan ini menunjukkan bahwa generasi muda adalah audiens yang adaptif dan terbuka terhadap berbagai bentuk penyampaian berita digital.

UMN juga melakukan digital media profiling terhadap sejumlah media lokal seperti Bandung Bergerak, Banatmnews Berita Bali, Berita Jatim, Kaltim Today, Makassar Today, Media Jabar, Depok24jam, Sukabumiupdate, Asumsi, dan Narasi, untuk memahami bagaimana mereka memberdayakan platform digital dalam bisnisnya.

Dari sudut pandang agensi, Partner Client Leadership Wavemaker, Vidya Candra Apriawan, memberikan gambaran serupa mengenai preferensi audiens.

Ia mengungkapkan bahwa minat terhadap televisi menurun 20 persen per tahun, sebaliknya, media sosial terus meningkat sebesar 20 persen setiap tahunnya.

Media yang mengalami partisipasi lebih rendah mencakup TV, surat kabar, dan majalah. Sebaliknya, media yang mengalami partisipasi lebih tinggi adalah internet dan transportasi publik (yang sering dilengkapi dengan layar digital/OOH).

Dalam satu hari, konsumen internet menunjukkan aktivitas yang sangat tinggi, begitu pula dengan konsumsi game dan podcast.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI