- SPPG Mampang klarifikasi menu pangsit viral berisi telur, daging, tahu, dan daun bawang, bukan kulit kosong.
- Netizen ramai mengejek penjelasan sekolah, menilai alasannya tak masuk akal dan perlu evaluasi.
- Publik tetap menyoroti tampilan dan nilai gizi menu yang dianggap tak layak untuk anak sekolah.
Suara.com - Menu makan bergizi (MBG) di salah satu sekolah di Depok, Jawa Barat mendadak jadi sorotan publik setelah foto bekal makan siang berisi kulit pangsit goreng, kentang rebus, dan wortel viral di media sosial.
Banyak warganet mempertanyakan nilai gizi menu tersebut yang dianggap “kurang layak” untuk disebut menu sehat anak sekolah. Menanggapi hal itu, pihak SPPG Mampang 1 yang membuat menu "diet" tersebut akhirnya buka suara.
Dalam klarifikasinya, perwakilan pihak SPPG Mampang 1 menjelaskan bahwa menu yang ramai dibicarakan bukan hanya sekadar kulit pangsit kosong.
“Pangsit itu sebenarnya bukan hanya fangsit. Di dalamnya terdapat telur ayam, daging ayam, tahu, serta daun bawang yang kami gemas jadi satu di dalam kulit fangsit tersebut,” jelas seorang wanita yang diwawancarai, dikutip akun X @somexthread, Rabu (8/10/2025).
Mereka juga menegaskan bahwa menu tersebut merupakan hasil evaluasi dari minggu sebelumnya, di mana ditemukan banyak makanan terbuang.
“Pada minggu pertama hari ketiga, tepatnya hari Rabu, ada lima kantong berisi nasi dan sayur yang terbuang. Maka dari itu, kami mencoba merancang ulang menu supaya anak-anak tidak bosan, tapi tetap bergizi,” lanjutnya.
Pihak SPPG Mampang mengaku bahwa kesalahan terjadi pada tampilan menu yang dinilai kurang menarik. “Kami mengakui tampilan menu memang sederhana. Tapi secara komposisi, itu sudah mengandung karbohidrat, protein nabati dan hewani, buah, serta sayur,” tambahnya.
Namun, penjelasan itu justru memicu gelombang reaksi baru di media sosial. Di platform X (dulu Twitter), banyak netizen yang menanggapi dengan nada sinis dan sarkastik.
“Sini lu ban**** belajar masak sama gw. Ngomong kulit pangsit isi telur ayam, daging ayam dicampur jadi satu. Itu mah kulit pangsit doang dari tepung!” tulis akun @ssa*****.
Baca Juga: Dukung Program MBG, Pandji Pragiwaksono Tuntut Evaluasi Besar-besaran
Netizen lain menimpali dengan nada humor, “Pake Indomie rasa Coto Makassar aja kalau gitu. Di situ ada daging, telur, bawang merah, bawang putih, rempah, bahkan budaya kuliner Nusantara,” cuit akun @dec****.
Sementara itu, beberapa pengguna lain menyoroti kualitas kebijakan program itu sendiri. “Berasa dibegoin nggak loe pada?” tulis akun @bag****.
Ada pula yang menilai program tersebut perlu dievaluasi total. “Dari atasan sampai bawahan nggak ada yang bener. Ini program emang harus segera dievaluasi atau dihentikan aja, daripada bikin gebrakan tapi akhirnya timbul korban,” tulis @bac****.
Meski pihak SPPG Mampang telah memberikan klarifikasi soal niat baik di balik penyusunan menu, gelombang kritik belum juga surut.
Publik menilai bahwa dalam urusan gizi anak, transparansi dan perencanaan yang matang jauh lebih penting daripada sekadar “menu kreatif” yang berakhir jadi bahan perdebatan di dunia maya.