Perintah Pimpinan, TNI Beri Santunan Rp350 Juta Pada Dua Keluarga Prajurit yang Gugur saat HUT TNI

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Kamis, 09 Oktober 2025 | 12:55 WIB
Perintah Pimpinan, TNI Beri Santunan Rp350 Juta Pada Dua Keluarga Prajurit yang Gugur saat HUT TNI
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI Freddy Ardianzah saat ditemui di Mabes TNI Cilangkap, Kamis (9/10/2025). (Suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Baca 10 detik
  • Mabes TNI memastikan siang ini keluarga korban akan menerima santunan sebesar Rp350 juta per orang dari PT ASABRI (Persero).
  • Santunan ini akan diserahkan kepada istri dari Praka Marinir Zaenal Mutaqim dan kedua orang tua dari Prajurit Satu Johari Alfarizi.
  • Freddy memastikan bakal ada evaluasi pada HUT TNI berikutnya. Mereka tidak ingin lagi ada nyawa yang melayang.

Suara.com - Kabar duka menyelimuti keluarga besar Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dua prajurit gugur dalam rangkaian persiapan HUT ke-80 TNI.

Sebagai bentuk penghormatan dan dukungan, Mabes TNI memastikan siang ini keluarga korban akan menerima santunan sebesar Rp350 juta per orang dari PT ASABRI (Persero).

"Jam 13.30 WIB akan dilaksanakan penyerahan asuransi per orang Rp350 juta kepada ahli warisnya," ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI Freddy Ardianzah saat ditemui di Mabes TNI Cilangkap, Kamis (9/10/2025).

"Perintah pimpinan hak-hak yang harus diberikan kepada hali waris termasuk perhatian pada keluarganya yang ditinggalkannya," katanya menambahkan.

Santunan ini akan diserahkan kepada istri dari Praka Marinir Zaenal Mutaqim dan kedua orang tua dari Prajurit Satu Johari Alfarizi.

Freddy berharap bantuan ini dapat meringankan beban ekonomi keluarga yang ditinggalkan. Namun, ia menegaskan bahwa nilai uang tersebut tak sebanding dengan besarnya jasa dan pengorbanan kedua prajurit dalam membela tanah air.

"Bapak Presiden RI, Bapak Panglima TNI dan pimpinan TNI turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas gugurnya dua orang prajurit," ucap Freddy dengan nada prihatin.

Lebih lanjut, Freddy memastikan bakal ada evaluasi pada HUT TNI berikutnya. Mereka tidak ingin lagi ada nyawa yang melayang.

"Evaluasi lain lokasi pelaksanan dan kendala di lapangan yang diharapkan pada HUT berikutnya bisa laksanakan lebih baik lagi, meminimalkan kecelakaan sehingga bisa berjalan dengan baik," jelas dia.

Baca Juga: HUT ke-80 TNI Mau Dievaluasi Imbas Renggut 2 Nyawa Prajurit, Bakal Ada Investigasi?

Insiden Tragis dalam Tugas

Diberitakan sebelumnya, Peristiwa nahas ini bermula saat persiapan HUT ke-80 TNI.

Sejumlah pesawat tempur melakukan atraksi udara saat gladi menyambut HUT TNI ke-80 di kawasan Monas, Jakarta, Rabu (1/10/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Sejumlah pesawat tempur melakukan atraksi udara saat gladi menyambut HUT TNI ke-80 di kawasan Monas, Jakarta, Rabu (1/10/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Praka Marinir Zaenal Mutaqim, prajurit TNI Angkatan Laut, meninggal dunia pada 2 Oktober lalu.

Ia mengalami kecelakaan saat prosesi terjun payung dalam gelaran sailing pass atau parade armada laut di Teluk Jakarta.

Zaenal adalah bagian dari tim terjun payung yang sedang melakoni simulasi tempur.

Beberapa hari kemudian, duka kembali menyelimuti. Pada Sabtu, 4 Oktober, Prajurit Satu Johari Alfarizi dari Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Kostrad) juga gugur.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI