- Peringatan HUT TNI pada tahun ini bakal dievaluasi lantaran telah merenggut dua nyawa prajurit selama persiapan acara berlangsung.
- Namun, Wakil Panglima tidak menjelaskan detail soal evaluasi terkait perayaan HUT tersebut.
- Dia hanya memastikan jika perayaan HUT ke depannya jangan sampai memakan nyawa prajurit lagi.
Suara.com - Adanya dua prajurit yang gugur selama persiapan acara, peringatan HUT TNI pada tahun ini bakal dievaluasi. Dua prajurit yang meninggal dunia selama rangkaian acara HUT ke-80 TNI adalah Praka Zaenal Mutaqim, anggota TNI AD Pratu Johari Alfarizi.
Perihal evaluasi HUT TNI itu disampaikan oleh Wakil Panglima TNI Jenderal TNI Tandyo Budi Revita.
"Kami akan evaluasi (perayaan HUT TNI)," ujarnya dikutip dari Antara, Selasa (7/10/2025).
Tandyo pun tidak menjelaskan dengan rinci apa saja yang akan dievaluasi dari rangkaian acara tersebut.
Dia hanya menjelaskan evaluasi itu dilakukan agar ke depan gelaran perayaan serupa bisa berjalan dengan kondusif tanpa harus memakan korban jiwa.
Perayaan HUT TNI Renggut 2 Nyawa Prajurit
Sebelumnya, seorang prajurit TNI Angkatan Laut, Praka Marinir Zaenal Mutaqim meninggal dunia karena mengalami kecelakaan saat prosesi terjun payung saat gelaran sailing pass atau parade armada laut yang digelar TNI AL di Teluk Jakarta, Kamis (2/10).
![Parade alutsista berbaris saat gladi menyambut HUT TNI ke-80 di kawasan Monas, Jakarta, Rabu (1/10/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/10/01/87405-gladi-hut-tni-ke-80-alutsista-hut-tni.jpg)
Zainal diketahui tergabung dalam tim terjun payung yang sedang melakoni simulasi tempur dalam rangka perataan HUT ke-80 TNI.
Beberapa hari kemudian, tepatnya pada Sabtu (4/10), salah seorang prajurit Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat (Kostrad) yakni Prajurit Satu Johari Alfarizi meninggal dunia karena jatuh dari atas tank milik TNI AD.
Baca Juga: Heboh Video Tak Bersalaman, Demokrat Bagikan Foto SBY dan Kapolri Ngobrol, Gibran Ikut Nimbrung?
Pangkostrad Letjen TNI Mohamad Fadjar mengatakan Johari saat itu sedang berada di atas tank yang dibawa kendaraan transporter. Tank itu akan dipindahkan untuk keperluan acara puncak HUT TNI yang digelar di area Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (5/10).
Saat proses pemindahan tank berlangsung, Johari jatuh dari atas tank tersebut di sekitaran kawasan Monas. Johari jatuh dari ketinggian sekitar 4 meter dan mengalami luka di beberapa bagian tubuh serta patah tulang.
Johari sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis, namun meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit