Suara.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelontorkan bonus atau reward senilai total Rp42,7 miliar kepada para atlet dan pelatih yang sukses meraih prestasi dalam ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025.
Penyerahan bonus dilakukan usai proses verifikasi berlapis yang melibatkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Surabaya dan KONI Jawa Timur. Acara penyerahan digelar di halaman Balai Kota Surabaya, Rabu (8/10/2025) malam.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengungkapkan rasa syukur atas keberhasilan Kota Pahlawan mempertahankan gelar juara umum Porprov Jatim untuk kesembilan kalinya.

“Alhamdulillah setelah diverifikasi (nama-nama) oleh teman-teman KONI disampaikan, hasil turun dari verifikasi KONI Jawa Timur, baru kita bagi bonusnya,” ujar Wali Kota Eri Cahyadi usai acara.
Menurutnya, proses verifikasi dilakukan secara ketat untuk memastikan keakuratan data peraih medali. Ia menuturkan, sempat ditemukan sejumlah nama atlet yang tercatat mendapat medali di KONI Surabaya, tetapi tidak terdata di KONI Jawa Timur.
"Nah, ini yang kita memang lakukan khusus di Surabaya karena jumlah medalinya banyak. Kami selalu meminta verifikasi ke KONI Surabaya dan KONI Jawa Timur. Jadi setelah dari KONI Surabaya ke KONI Jawa Timur,” katanya.
Ia menegaskan, langkah tersebut penting untuk menjaga transparansi dan memastikan bahwa penerima bonus benar-benar sesuai dengan hasil kompetisi. "Agar apa? Agar (atlet) yang dapat emas benar-benar pas (sesuai),” imbuhnya.
Selain faktor verifikasi, penyesuaian anggaran juga menjadi alasan waktu pencairan bonus dilakukan pada Oktober 2025. Wali Kota Eri menyebutkan kenaikan jumlah medali perak menjadi salah satu faktor perlu adanya tambahan dana.
“(Anggaran) yang kita siapkan pada waktu itu adalah jumlah emas, ternyata jumlah peraknya juga naik, tidak sesuai dengan prediksi kita. Sehingga kita melakukan penambahan-penambahan dalam anggaran,” jelasnya.
Baca Juga: Telkom Bantu Tumbuh Kembang UMKM di Kota Pekalongan, Beberapa Produknya telah Mendunia
Total dana yang digelontorkan Pemkot Surabaya mencapai Rp42,7 miliar atau tepatnya Rp42.702.300.000. Dana tersebut diberikan kepada para atlet dan pelatih Kota Surabaya yang berprestasi di ajang Porprov Jatim 2025.
Wali Kota Eri juga mengungkap cabang olahraga (cabor) anggar yang sempat mengalami kendala dalam pencatatan hasil. Meskipun tidak diakui dalam Porprov Jatim 2025, Pemkot Surabaya tetap memberikan penghargaan kepada para atlet anggar.
"Cabang Anggar itu kita mendapatkan tiga emas dan satu sedang bertanding, ternyata tidak diakui. Tapi kami tetap memberikan bonus kepada tiga dan empat orang ini meskipun (nilainya) tidak sebesar dengan emas yang sama,” ujarnya.
Wali Kota Eri menegaskan, langkah tersebut merupakan bentuk penghargaan atas perjuangan para atlet yang telah mengharumkan nama Surabaya. "Tapi bagaimanapun mereka sudah berjuang dan semoga ini memberikan semangat kepada seluruh atlet Surabaya, karena atlet Surabaya tidak bisa dibeli dengan uang, tidak bisa dibeli dengan apa pun,” tegasnya.
Wali Kota Eri menekankan pemberian bonus bukan semata soal uang, melainkan bentuk apresiasi kepada mereka yang telah menjaga marwah dan nama baik Surabaya di bidang olahraga. "Bonus ini adalah penghargaan dari Pemerintah Kota Surabaya kepada seseorang yang membawa nama baik dan menjaga marwah Kota Surabaya dalam Porprov ini, menjaga dalam olahraga ini,” katanya.
Ia berharap, pemberian bonus ini menjadi penyemangat menjelang Porprov X Jatim yang akan digelar di Surabaya pada 2027. "Semoga ini memberikan semangat, (Porprov Jatim) 2027 target kita 250 emas, semoga tercapai,” tuturnya.