Viral Tangis Ibu di Lampung: Anak Korban Bully, Sekolah Malah Memberhentikannya

Yazir FIsmail Suara.Com
Rabu, 22 Oktober 2025 | 18:27 WIB
Viral Tangis Ibu di Lampung: Anak Korban Bully, Sekolah Malah Memberhentikannya
Anaknya jadi korban bullying sekolah malah memberhentikannya (Instagram)
Baca 10 detik
  • Gina Dwi Sartika (16) dikeluarkan dari SMP Negeri 13 Bandar Lampung setelah menjadi korban perundungan karena kemiskinan keluarganya.

  • Pihak sekolah memilih memulangkan Gina dengan alasan menjaga ketertiban, alih-alih menindak para pelaku perundungan.

  • Kini Gina membantu ibunya yang bekerja sebagai pemulung sambil berharap suatu hari bisa kembali bersekolah.

Suara.com - Di sebuah sudut Kota Bandar Lampung, mimpi seorang remaja bernama Gina Dwi Sartika untuk mengenyam pendidikan harus terkubur paksa.

Bukan ia malas atau tak mampu, melainkan karena perundungan atau bullying kejam yang diterimanya dan keputusan ironis dari pihak sekolah yang memilih untuk mengeluarkannya dari sekolah.

Kisah pilu ini terungkap dalam sebuah video wawancara yang menyayat hati, memperlihatkan Gina yang tertunduk lesu di samping ibunya, Misna Megawati.

Sang ibu yang tak kuasa menahan tangis menceritakan kisah pilunya.

Bagi Gina, sekolah yang seharusnya menjadi tempat menimba ilmu, berubah menjadi arena penghakiman atas kemiskinan keluarganya.

"Saya sering di-bully sama teman saya," ucap Gina dengan suara lirih.

Perundungan itu bukan sekadar ejekan biasa, melainkan serangan verbal yang menusuk langsung ke jantung perjuangan orangtuanya.

"Mereka menghina orangtua saya pemulung, tukang rongsokan. Katanya orangtua saya jelek, miskin, tapi saya masih belagu," lanjutnya, mengulang kata-kata pedih yang ia terima setiap hari di bangku kelas VIII SMP Negeri 13 Bandar Lampung.

Puncak dari penderitaan Gina bukanlah saat ia menerima hinaan, melainkan saat pihak sekolah mengambil jalan pintas yang menyakitkan.

Baca Juga: Badru Si Bocah Istimewa Diejek Suporter Bola, Sang Ibu Menangis: Tak Ada Anak yang Mau Lahir Cacat

Alih-alih melindungi dan menindak pelaku perundungan, sekolah justru memulangkan alias mengeluarkan Gina kepada orangtuanya.

"Tiba-tiba anak saya dipulangin sama gurunya," kenang Misna sambil menyeka air mata.

Keputusan itu, menurut penuturan Misna, datang langsung dari kepala sekolah dengan alasan yang sulit diterima akal sehat.

"Kata kepala sekolah, daripada memilih satu murid tapi yang lainnya bubar, ya sudah Gina saja yang dikeluarkan," ungkapnya, menirukan logika pihak sekolah yang mengorbankan anaknya.

Anaknya jadi korban bully sekolah malah memberhentikannya (Instagram)
Anaknya jadi korban bully sekolah malah memberhentikannya (Instagram)

Dengan berat hati, Misna menerima keputusan itu. Tak ada daya untuk melawan.

Kini, hari-hari Gina diisi dengan membantu ibunya memilah barang rongsokan di rumah mereka yang sederhana, dikelilingi tumpukan botol plastik dan kardus.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI