-
Gubernur Pramono desak Adhi Karya segera bongkar tiang monorel mangkrak.
-
Jika diabaikan, Pemprov DKI akan mengambil alih pembongkaran paksa.
-
Target eksekusi pembongkaran oleh Pemprov akan dimulai Januari 2026.
Suara.com - Kesabaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terhadap tiang-tiang beton proyek monorel yang mangkrak tampaknya sudah habis.
Gubernur Pramono Anung memberikan ultimatum keras kepada PT Adhi Karya (Persero) Tbk untuk segera membongkar sisa-sisa proyek yang telah mengganggu estetika kota selama lebih dari satu dekade.
Pramono menegaskan bahwa pihaknya telah berkomunikasi langsung dengan Adhi Karya selaku pelaksana proyek yang mandek sejak 2014 tersebut.
"Kami segera bersurat bahkan sudah pembicaraan. Kami persilakan Adhi Karya untuk membongkarnya," kata Pramono saat ditemui di Blok M, Jakarta, Senin (27/10/2025).
Gubernur DKI Jakarta tidak main-main dengan ultimatumnya. Ia memberi kesempatan kepada Adhi Karya untuk menunaikan kewajibannya.
Namun, jika tidak ada tindakan konkret dalam waktu dekat, Pemprov DKI siap mengambil alih proses pembongkaran.
"Kita kasih kesempatan duluan. Kalau nggak bisa, kami yang membongkar dan kalau sudah kami yang membongkar nanti kami taruh silakan diambil (bongkahannya)," ucapnya.
Pramono menargetkan, eksekusi pembongkaran tiang-tiang yang tersebar di kawasan strategis seperti Jalan HR Rasuna Said dan Jalan Asia Afrika akan dimulai pada Januari 2026.
Menurutnya, keberadaan 'monumen' proyek gagal tersebut sudah terlalu lama merusak pemandangan kota.
Baca Juga: Janji Bongkar Tiang Monorel Mangkrak Tahun Depan, Pramono Colek KPK, Mengapa?
Sebelumnya, Adhi Karya sempat menyatakan bahwa tiang-tiang tersebut merupakan aset perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan, sehingga proses pembongkarannya memerlukan kajian internal.
Namun, dengan desakan dari Pemprov, nasib tiang-tiang mangkrak tersebut kini berada di ujung tanduk.