- PKR telah mendapatkan SK Kementerian Hukum dan HAM pada tahun 2022.
- PKR kini fokus melakukan konsolidasi menuju verifikasi dan pemilu legislatif 2029.
- Tuntas memperkenalkan tagline dan gerakan baru PKR bertajuk “MIGA — Make Indonesia Great Again.”
Suara.com - Partai Kedaulatan Rakyat (PKR) merayakan hari jadinya yang ketiga di Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Acara ini dihadiri perwakilan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dari 38 provinsi di seluruh Indonesia dan menjadi ajang konsolidasi menuju Pemilu 2029.
Ketua Umum PKR Tuntas Subagyo mengatakan, perjalanan partainya berawal dari organisasi massa Tikus Pithi Hanata Baris (TPHB) yang kemudian berkembang menjadi kekuatan politik formal.
“Kita awalnya punya komunitas ormas namanya organisasi massa Tikus Pithi Hanata Baris atau TPHB. Dulu kita ikut kegiatan politik di Solo waktu pilkada independen. Setelah keanggotaan kita berkembang, kemudian kita dirikan Partai Kedaulatan Rakyat,” ujar Tuntas.
Tuntas menegaskan, PKR telah mendapatkan SK Kementerian Hukum dan HAM pada tahun 2022, dan kini fokus melakukan konsolidasi menuju verifikasi dan pemilu legislatif 2029.
“Hari ini semua perwakilan DPW hadir. Kita juga lakukan rapat konsolidasi untuk persiapan ke depan. Harapan kita sederhana: membantu membangun Indonesia,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Tuntas memperkenalkan tagline dan gerakan baru PKR bertajuk “MIGA — Make Indonesia Great Again.”
“MIGA ini adalah semangat baru untuk membuat Indonesia besar kembali seperti dulu pada masa Majapahit dan Singosari. Kita ingin menjadikan masyarakat sebagai subjek politik, bukan objek politik,” tegasnya.
Menurut Tuntas, PKR hadir sebagai partai tanpa figur politik nasional yang dominan, melainkan dibangun dari kekuatan masyarakat akar rumput.
Baca Juga: Suara Rakyat yang Terpinggirkan: Ironi di Balik Kinerja DPR dan Partai Politik
“Partai ini tidak ada tokoh politik nasional. Kita membangun dari akar masyarakat. Karena kekuatan sejati bangsa ini ada di rakyat,” ujarnya.
Ia menambahkan, gerakan MIGA akan diwujudkan melalui berbagai program pelatihan dan pendidikan bagi generasi muda agar mampu bersaing di era globalisasi.
“Kita akan berikan pelatihan dan pendidikan agar anak-anak muda Indonesia tidak tertinggal. Seperti disampaikan Pak Prabowo, penting bagi anak Indonesia untuk bisa berbahasa Inggris. Itu jadi fondasi agar kita tidak tertinggal dari bangsa lain,” tutur Tuntas.
PKR, lanjutnya, ingin menciptakan ekosistem politik yang membina, bukan sekadar memobilisasi masyarakat setiap lima tahun sekali.
“Generasi ke generasi itu sama, tinggal bagaimana kita men-trigger dan mengarahkan. Kami ingin masyarakat menjadi subjek politik, bukan objek politik lima tahunan,” pungkasnya.