- Projo berencana mengganti logo yang selama ini menampilkan wajah Jokowi.
- Ketika ditanya apakah logo baru itu berarti tidak lagi menampilkan wajah Jokowi, Budi menjawab singkat.
- Budi Arie mengatakan kata “Projo” sejatinya bukanlah singkatan dari “Pro Jokowi”.
Suara.com - Ketua Umum Relawan Pro-Jokowi atau Projo, Budi Arie Setiadi mengisyaratkan akan ada perubahan besar dalam tubuh organisasi relawan yang selama ini identik dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Salah satunya, Projo berencana mengganti logo yang selama ini menampilkan wajah Jokowi.
Budi Arie menjelaskan, perubahan logo menjadi bagian dari langkah transformasi organisasi untuk menyesuaikan arah politik baru Projo yang kini mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
“Projo akan melakukan transformasi organisasi. Salah satunya kemungkinan merubah logo Projo supaya tidak terkesan kultus individu,” ujar Budi usai pembukaan Kongres ke-III Projo di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (1/11/2025).
Ketika ditanya apakah logo baru itu berarti tidak lagi menampilkan wajah Jokowi, Budi menjawab singkat.
“Iya, kemungkinan,” katanya.
Meski begitu, ia menegaskan nama Projo belum akan berubah. Ia juga menjelaskan, kata “Projo” sejatinya bukanlah singkatan dari “Pro Jokowi”, melainkan berasal dari bahasa Sanskerta dan Jawa Kawi yang berarti “negeri” dan “rakyat”.
“Projo itu artinya negeri dan rakyat. Jadi kaum Projo adalah kaum yang mencintai negara dan rakyatnya,” jelasnya.
Gabung Partai Gerindra
Baca Juga: Presiden Prabowo Terima Undangan Kongres Projo, Hadir atau Tidak? Ini Kata Gerindra
Langkah ini menandai babak baru bagi organisasi relawan yang sejak awal berdiri menjadi garda pendukung Jokowi. Dalam Kongres ke-III kali ini, arah politik Projo tampak bergeser seiring dengan sinyal kuat Budi Arie akan bergabung ke Partai Gerindra.
Sebelumnya, dalam pidato pembukaan Kongres ke-III Projo, Budi Arie menyampaikan keinginannya untuk memperkuat partai yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto.
“Kita akan memperkuat seluruh agenda politik Presiden dengan memperkuat partai politik pimpinan Presiden,” ucapnya dalam pidato di hadapan kader.
Ketika ditanya kembali soal hal itu, Budi Arie juga tak menampik kemungkinan Projo akan bergabung dengan Gerindra.
“Nggak usah diterjemahin lugas-lugas, kalian sendiri terjemahin, ya. Tapi iya, pasti Gerindra,” kata Budi sambil tersenyum.

Namun, ia menegaskan bahwa Projo tidak akan berubah menjadi partai politik.