Jerit Pilu dari Pedalaman: Remaja Badui Dibegal Celurit di Jakarta, Tokoh Adat Murka

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 04 November 2025 | 17:11 WIB
Jerit Pilu dari Pedalaman: Remaja Badui Dibegal Celurit di Jakarta, Tokoh Adat Murka
Foto sebagai ILUSTRASI: Warga Suku Badui di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. (ANTARA/Mansyur)
Baca 10 detik
  • Seorang remaja Badui Dalam bernama Repan (17) menjadi korban pembegalan dengan senjata tajam saat berjualan madu di Cempaka Putih, Jakarta Pusat
  • Para tokoh adat Badui mendesak keras kepolisian untuk segera menangkap empat pelaku dan menegakkan hukum atas kejahatan yang menimpa warganya
  • Polres Metro Jakarta Pusat telah menerima laporan, melakukan olah TKP, dan kini sedang dalam proses penyelidikan untuk memburu para pelaku

Suara.com - Kebrutalan jalanan Ibu Kota kembali memakan korban, kali ini menimpa seorang remaja yang berasal dari Suku Badui Dalam yang tengah mencari nafkah. Repan (17), pemuda asal Kampung Cikeusik, Desa Kanekes, Lebak, Banten, harus menelan pil pahit saat menjadi korban pembegalan sadis di kawasan Rawasari, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Minggu (26/10/2025).

Peristiwa tragis ini sontak menyulut amarah para tokoh adat Badui yang mendesak aparat kepolisian untuk segera bertindak dan menegakkan supremasi hukum tanpa pandang bulu.

"Kita negara hukum tentu harus ditegakkan supremasi hukum itu sendiri," tegas perwakilan adat Badui yang juga Sekretaris Desa Kanekes, Medi, di Rangkasbitung, Selasa (4/11/2025).

Menurut Medi, kronologi kejadian bermula saat Repan sedang menjajakan madu dan aksesori khas Badui. Tiba-tiba, ia didatangi dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor. Para pelaku langsung mencoba merampas uang dan barang dagangannya. Namun, Repan yang tak gentar memberikan perlawanan.

Nahas, perlawanan itu justru dibalas dengan kekerasan yang lebih parah. Dua rekan pelaku datang dengan motor lain sambil membawa senjata tajam jenis celurit. Repan yang tak berdaya akhirnya menjadi bulan-bulanan para pelaku.

Akibat serangan brutal tersebut, Repan menderita luka sabetan celurit di tangan kirinya. Tak hanya itu, uang tunai sebesar Rp3 juta, 10 botol madu dagangannya, serta satu unit telepon genggam miliknya raib digondol para pelaku.

"Kami minta kepolisian bekerja keras untuk menangkap pelaku kejahatan dan perampasan terhadap warga Badui itu," ujar Medi dengan nada mendesak sebagaimana dilansir Antara.

Seruan serupa juga datang dari Kepala Desa Kanekes, Oom. Ia berharap profesionalisme kepolisian Jakarta dapat segera meringkus keempat pelaku yang telah melukai warganya.

"Kami berharap empat pelaku itu segera ditangkap dan diproses hukum," katanya.

Baca Juga: Dua Begal Bersenpi Diamuk Massa di Tambora, Warga Ikut Terluka Kena Pantulan Peluru!

Menanggapi laporan tersebut, Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari korban. Unit Reskrim Polsek Cempaka Putih pun telah bergerak cepat dengan melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi di lokasi.

"Saat ini masih proses penyelidikan. Perkembangan selanjutnya akan disampaikan," ujar Iptu Ruslan.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI