-
BMKG: Waspadai potensi banjir rob di pesisir Jakarta Utara pada 3–12 November 2025.
-
Fenomena supermoon menjadi pemicu utama kenaikan pasang air laut lebih tinggi dari biasanya.
-
Masyarakat pesisir diimbau waspada genangan yang bisa muncul pada pagi hingga siang hari.
Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di pesisir Jakarta Utara untuk mewaspadai potensi banjir rob yang diperkirakan terjadi pada 3 hingga 12 November 2025. Peningkatan pasang air laut ini dipicu oleh fenomena supermoon, di mana Bulan berada pada posisi terdekatnya dengan Bumi.
Direktur Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, menjelaskan bahwa supermoon terjadi ketika posisi Bulan terdekat dengan Bumi (perigee) berlangsung bersamaan dengan fase bulan purnama.
"Jarak terdekat Bulan dengan Bumi pada periode ini terjadi di bulan November, sehingga gaya tarik gravitasi Bulan terhadap air laut menjadi yang paling kuat," ujar Eko saat dikonfirmasi, Rabu (5/11/2025).
Kondisi astronomis ini, lanjut Eko, menyebabkan air laut pasang lebih tinggi dari biasanya dan berpotensi menimbulkan genangan rob di wilayah pesisir. Meskipun kondisi gelombang laut relatif tenang, faktor astronomis tetap menjadi penyebab utama.
"Selama sepekan ke depan, gelombang laut di pesisir utara Jakarta masih tergolong rendah. Oleh karena itu, faktor astronomis menjadi penyebab utama banjir rob saat ini," jelasnya.
Eko menegaskan bahwa fenomena ini merupakan bagian dari siklus tahunan. Peningkatan pasang serupa juga terjadi pada periode super new moon (bulan baru) sekitar bulan Maret hingga Mei.
BMKG mengimbau masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap siaga terhadap kemungkinan genangan, terutama pada pagi hingga siang hari, yang bertepatan dengan waktu pasang maksimum.
Wilayah yang berpotensi terdampak meliputi Kamal Muara, Kapuk Muara, Pluit, Ancol, Marunda, Cilincing, Tanjung Priok, Kalibaru, dan Muara Angke.
Baca Juga: Bau Busuk RDF Rorotan Bikin Geram! Ribuan Warga Ancam Demo Balai Kota, Gubernur Turun Tangan?