- Bilqis, korban penculikan di Makassar, telah berhasil ditemukan dan diselamatkan dari wilayah Suku Anak Dalam di Jambi oleh tim gabungan kepolisian
- Hasil pemeriksaan medis dan psikologis memastikan Bilqis dalam kondisi sehat, ceria, dan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan fisik maupun penganiayaan
- Kasus ini diduga kuat merupakan bagian dari jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), di mana polisi telah menangkap tiga pelaku dan masih mendalami motif serta jaringan kejahatan tersebut
Suara.com - Drama penculikan yang menyita perhatian publik akhirnya berakhir bahagia. Bilqis, bocah perempuan berusia 4 tahun yang hilang di Taman Pakui, Makassar, Sulawesi Selatan, berhasil diselamatkan dan dipulangkan ke pelukan keluarganya. Operasi senyap tim gabungan kepolisian berhasil menemukannya ribuan kilometer dari rumah, tepatnya di wilayah Suku Anak Dalam (SAD) Mentawak, Kabupaten Merangin, Jambi.
Kepulangan Bilqis pada Minggu (9/11/2025) disambut isak tangis haru keluarga dan apresiasi publik. Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Arya Perdana, mengonfirmasi langsung kabar gembira ini di hadapan awak media.
"Alhamdulillah, tim Jatanras Polrestabes Makassar bersama Unit Reskrim Polsek Panakukang setelah melakukan penyelidikan, anak balita yang diculik telah ditemukan tadi malam, dan bisa kembali ke Makassar hari ini," kata Arya Perdana di Mapolrestabes Makassar sebagaimana dilansir Antara, Minggu (9/11/2025).
Fokus utama pihak kepolisian setelah penyelamatan adalah memastikan kondisi fisik dan psikis korban. Hasil pemeriksaan tim medis menjadi kabar yang paling melegakan bagi semua pihak: tidak ada bekas luka maupun tanda kekerasan di tubuh mungil Bilqis.
"Tadi sudah diperiksa tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan. Secara psikologis juga sudah di cek dan hasilnya sangat baik. Anaknya ceria dan mudah-mudahan tidak alami trauma. Kami secara resmi menyerahkan korban kepada orang tuanya," papar Arya.
Meski Bilqis telah kembali dengan selamat, kasus ini membuka tabir dugaan adanya jaringan kejahatan yang lebih besar. Pihak kepolisian masih mendalami motif para pelaku yang diduga kuat terkait dengan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Mantan Kapolres Metro Depok ini menyatakan detail lengkap mengenai para tersangka, modus operandi, hingga jaringan mereka akan diungkap secara transparan dalam rilis resmi yang dijadwalkan pada Senin, 10 November 2025.
"Besok, kami pastikan saat rilis kasus. Termasuk jumlah pelaku, jaringan dari mana dan kategori tindak pidana yang dilakukan oleh para pelakunya," ucap Arya menekankan.
Apresiasi dan Pendampingan Psikologis
Baca Juga: Terungkap! 7 Fakta Jaringan Sadis Penculikan Bilqis, Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam
Keberhasilan operasi ini menuai pujian dari berbagai pihak, termasuk Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Makassar. Kepala DP3A, Ita Isdiana Anwar, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kerja cepat dan efektif aparat kepolisian.
"Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) UPT Kota Makassar sangat mengapresiasi kerja kerja dari Polrestabes Makassar, sehingga anak Bilqis bisa kembali ke sini dalam keadaan selamat, tanpa ada luka sedikit pun," tuturnya.
Ita juga mengingatkan kembali pentingnya pengawasan orang tua sebagai benteng pertahanan pertama bagi anak-anak, terutama di ruang publik. "Kami mengimbau orang tua agar lebih menjaga lagi anak-anaknya. Karena, jika tidak menjaga dengan baik anaknya, kasus seperti inilah yang terjadi."
Pihak DP3A memastikan akan memberikan pendampingan penuh untuk memulihkan kondisi psikologis Bilqis dan keluarganya dari trauma yang mungkin timbul. "Pendampingan terhadap korban pasti kami lakukan. Kami sudah siapkan konseling dari psikolog dan psikiater. Nanti kami lihat perkembangannya dari anak Balqis dan orang tuanya," katanya menambahkan.
Kronologi Penculikan Hingga Penemuan Dramatis
Kasus ini bermula saat Dwi Nurmas (34), ibu korban, melaporkan kehilangan putrinya saat bermain di Lapangan Tenis Taman Pakui, Jalan Andi Pangeran Pettarani, pada Minggu (2/11) sore. Kepanikan memuncak setelah rekaman CCTV viral di media sosial, memperlihatkan Bilqis dibawa pergi oleh seorang perempuan tak dikenal bersama dua anak kecil lainnya.