Siap Produksi Massal, BRIN dan PTDI Tunggu Pesanan Pesawat N219 dari Pemerintah

Senin, 24 November 2025 | 20:58 WIB
Siap Produksi Massal, BRIN dan PTDI Tunggu Pesanan Pesawat N219 dari Pemerintah
Pesawat N219. (www.indonesian-aerospace.com)
Baca 10 detik
  • Pesawat N219 buatan BRIN dan PTDI siap diproduksi massal menunggu pesanan pemerintah.
  • Pesawat ini unggul karena bisa mendarat di landasan pendek dan tidak beraspal.
  • Dirancang serbaguna untuk angkut penumpang, kargo, hingga misi kemanusiaan di daerah 3T.

Suara.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menyatakan kesiapannya untuk memproduksi massal pesawat N219. Saat ini, keduanya masih menunggu pesanan dari pemerintah untuk memulai produksi dalam jumlah yang lebih besar.

"BRIN bersama PTDI sudah memiliki N219 yang saat ini siap untuk diproduksi lebih banyak lagi sesuai dengan pesanan pemerintah," kata Kepala BRIN, Arif, di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/11/2025).

Selain N219, Arif juga mengungkapkan bahwa BRIN dan PTDI tengah mempersiapkan pengembangan pesawat amfibi (seaplane) yang dapat mendarat di darat dan air.

Keunggulan N219 sebagai Pesawat Serbaguna

Pesawat N219 dirancang sebagai pesawat serbaguna yang ideal untuk kondisi geografis Indonesia, terutama untuk mendukung konektivitas di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).

Direktur Niaga, Teknologi, dan Pengembangan PTDI, Gita Amperiawan, menyebut pesawat ini sebagai jawaban atas kebutuhan "jembatan udara" nasional.

Beberapa keunggulan utama pesawat N219 meliputi:

  • Kemampuan Mendarat di Landasan Pendek: N219 hanya membutuhkan landasan pacu sepanjang 300 meter dan tidak harus beraspal, membuatnya ideal untuk daerah terpencil dan lokasi bencana.
  • Kapasitas Fleksibel: Pesawat ini dapat mengangkut hingga 19 penumpang dengan kabin yang lebih luas dan nyaman, atau difungsikan sebagai pesawat kargo dengan daya angkut hingga 2.000 kg.
  • Misi Khusus: Dengan pintu yang lebih lebar, N219 sangat efektif untuk misi penyelamatan, evakuasi medis, dan program flying doctors.
  • Dukung Ekonomi Lokal: N219 dapat mempercepat distribusi logistik, seperti mengangkut hasil perikanan dari Aceh dalam waktu kurang dari satu jam, dibandingkan 10-21 jam melalui jalur darat.

Dibandingkan pesawat sejenis seperti DHC-6 Twin Otter buatan Kanada, N219 diklaim lebih unggul karena membutuhkan landasan pacu yang lebih pendek (300 meter vs 600 meter). Dengan berbagai keunggulannya, PTDI berharap pemerintah daerah dapat memanfaatkan pesawat N219 untuk mendorong pembangunan di wilayahnya masing-masing.

Baca Juga: BRIN Siap Kembangkan Pesawat Amfibi dan Perkuat Alutsista Nasional Sesuai Arahan Presiden

×
Zoomed

VIDEO TERKAIT

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI