Bukan Dimutilasi, Polisi Beberkan Mengapa Kerangka Bocah Alvaro Berceceran di Tenjo

Kamis, 04 Desember 2025 | 17:43 WIB
Bukan Dimutilasi, Polisi Beberkan Mengapa Kerangka Bocah Alvaro Berceceran di Tenjo
Petugas Kepolisian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) korban penculikan dan pembunuhan, Alvaro Kiano Nugroho (6) di lokasi kejadian tepatnya Jembatan Cilalay, Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (26/11/2025). ANTARA/HO-Polsek Pesanggrahan.
Baca 10 detik
  • Polres Metro Jakarta Selatan menyatakan Alvaro (6) korban pembunuhan ayah tiri bukan mutilasi, kerangka ditemukan di Tenjo, Bogor.
  • Jasad korban dibuang dalam kantong plastik setelah dibunuh, menyebabkan kerangka terpisah karena proses pembusukan, bukan dipotong.
  • Alvaro dilaporkan hilang sejak Maret 2025, pelakunya Alex Iskandar ditangkap namun kemudian bunuh diri di Polres Jaksel.

Suara.com - Polres Metro Jakarta Selatan menegaskan, Alvaro Kiano Nugroho (6), bocah korban pembunuhan oleh ayah tirinya, Alex Iskandar bukan korban mutilasi, meski kerangkanya ditemukan dalam kondisi berceceran di kawasan Tenjo, Bogor, Jawa Barat.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicholas Ary Lilipaly menjelaskan, kondisi kerangka yang terpisah terjadi karena jasad Alvaro tidak dikuburkan, melainkan dibuang begitu saja di lokasi terbuka.

“Terkait dengan hal itu, kenapa berceceran? Karena sesuai hasil keterangan daripada tersangka dan juga saksi-saksi bahwa mayat tersebut tidak dikuburkan, tidak dimakamkan, tapi dibuang,” kata Nicolas dalam konferensi pers di RS Polri, Jakarta Timur, Kamis (4/12/2025).

Nicolas menyebut, setelah membunuh Alvaro, Alex Iskandar membungkus jasad korban dengan kantong plastik sampah hitam.

Ia lalu meminta bantuan kerabatnya berinisial G untuk membuang paket tersebut agar sidik jarinya tidak terdeteksi.

Saat itu, Alex mengelabui kerabatnya dengan menyebut isi plastik adalah bangkai anjing.

“Jadi kemungkinan-kemungkinan itu pasti ada, bisa saja ada hal yang bisa menyebabkan mayat tersebut atau kerangka tersebut berceceran,” ucap Nicolas.

Penjelasan itu ditegaskan pula oleh Dokter Forensik RS Polri Kramat Jati Farah Primadani Kaurow. Ia memastikan, tidak ada tanda-tanda pemotongan tulang pada tubuh Alvaro.

“Jadi, dari kondisi tulangnya sih tidak ada ditemukan tanda-tanda tulangnya terpotong. Jadi, artinya dia memang terlepas karena proses pembusukan, jadi akhirnya terlepasnya tepat di persendiannya. Jadi tidak ada indikasi potongan atau mutilasi,” ungkap Farah.

Baca Juga: Tersangka Bundir, Polisi Tegaskan Kasus Alvaro Tak Berhenti: 21 Saksi Diperiksa, Pelaku Lain Diburu

Hilang 8 Bulan

Alvaro dilaporkan hilang sejak 6 Maret 2025 usai pamit salat Magrib di masjid dekat rumahnya di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Kasus itu sempat menjadi perhatian luas publik.

Pencarian Alvaro melibatkan tim gabungan dari Unit Reskrim Polsek Pesanggrahan, Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan, hingga Resmob Polda Metro Jaya.

Pada awalnya, polisi bahkan belum dapat memastikan apakah peristiwa tersebut merupakan penculikan.

Di tengah pencarian, keluarga Alvaro juga sempat menjadi korban penipuan oleh pihak-pihak yang mengaku mengetahui keberadaan sang bocah.

Belakangan terungkap, pelaku penculikan dan pembunuhan tak lain adalah ayah tirinya sendiri, Alex Iskandar.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI