- Pemkot Tangerang Selatan merespons viralnya tumpukan sampah di Flyover Ciputat dengan mengerahkan satgas dan 15 armada tambahan.
- Masalah utama muncul karena produksi sampah harian 1.300 ton melebihi kapasitas olah 1.050 ton per hari.
- Pemkot melakukan sterilisasi darurat dan merencanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah sebagai solusi jangka panjang.
"Ini adalah solusi permanen untuk mengubah limbah menjadi energi bersih. Kami menargetkan groundbreaking pada Kuartal III tahun depan agar ketergantungan pada TPA konvensional berkurang," jelas Asep.
Krisis sampah ini juga menjadi momentum bagi Pemkot untuk melakukan evaluasi menyeluruh, baik secara internal maupun dalam pola komunikasi dengan warga, terutama di sekitar TPA Cipeucang yang juga kerap menjadi sorotan.
Menanggapi kritik terhadap kondisi TPA, Asep menyatakan aksi korektif telah dilakukan, mulai dari peningkatan frekuensi penyemprotan deodorizer hingga percepatan pembangunan Instalasi Pengolahan Air Lindi atau Lindi Treatment Plant (LTP).
Di sisi hulu, program untuk menekan produksi sampah dari sumbernya juga digalakkan melalui "Gerakan 1.000 Bank Sampah Sekolah/RT".
Program itu menargetkan adanya reduksi atau pengurangan sampah hingga 25 persen dalam dua tahun ke depan, dengan mengajak masyarakat untuk mulai memilah sampah sebagai sumber daya yang memiliki nilai ekonomi.