Ratu Maxima Terkejut Ada Bank Terima Bayar KPR Lewat Sampah, Gimana Mekanismenya?

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 28 November 2025 | 11:11 WIB
Ratu Maxima Terkejut Ada Bank Terima Bayar KPR Lewat Sampah, Gimana Mekanismenya?
Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda Kunjungi Rumah Rendah Emisi. [Dok BTN].
Baca 10 detik
  • Ratu Maxima mengapresiasi inovasi BTN membiayai kredit KPR melalui konversi sampah rumah tangga menjadi pengurang cicilan.
  • Program ini merupakan terobosan inklusi keuangan hijau yang dapat memperkuat ekonomi MBR sekaligus mengurangi sampah nasional.
  • BTN menargetkan perluasan program sampah jadi cicilan ke 100 titik di Jawa hingga akhir 2026 sebagai wujud ESG.

Suara.com - Ratu Maxima dari Kerajaan Belanda terkejut dengan adanya pembiayaan kredit dengan sampah. Pembiayaan kredit lewat sampah ini diimplementasikan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), di mana masyarakat mengurangi cicilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan menukarkan sampah rumah tangga.

Ratu Maxima menilai, pembiayaan ini menjadi terobosan inklusi keuangan hijau yang mampu memperkuat ketahanan ekonomi keluarga berpenghasilan rendah (MBR), sekaligus mengurangi beban sampah nasional di tingkat unit masyarakat terkecil.

Ratu Queen Maxima mengatakan, pembiayaan itu jadi contoh nyata bagaimana inovasi sederhana dapat memberi dampak besar bagi kehidupan masyarakat.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan program tersebut menjadi salah satu poin yang dilihat oleh Ratu Maxima dalam kunjungannya ke Indonesia sebagai wujud peran aktif BTN di bidang lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik (environment, social, and governance/ESG), selain upaya BTN memberikan akses pembiayaan untuk kepemilikan rumah dan literasi keuangan kepada masyarakat.

Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kesehatan Finansial (UNSGSA) yang juga Ratu Belanda Maxima Zorreguieta Cerruti (kedua kanan) berbincang dengan pekerja pabrik saat melakukan kunjungan di pabrik konveksi PT. Glory Industrial Sragen, Jawa Tengah, Selasa (25/11/2025). [ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/bar]
Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Kesehatan Finansial (UNSGSA) yang juga Ratu Belanda Maxima Zorreguieta Cerruti (kedua kanan) berbincang dengan pekerja pabrik saat melakukan kunjungan di pabrik konveksi PT. Glory Industrial Sragen, Jawa Tengah, Selasa (25/11/2025). [ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/bar]

"Dari sisi ESG, ini tahun kedua kita sangat aktif mendorong project ESG di mana sampah rumah tangga dikumpulkan dan dikonversi menjadi rupiah, kemudian masuk ke tabungan untuk mengurangi angsuran yang bisa mencapai 10-15 persen per bulan," ujarnya di Jakarta, Jumat (28/11/2025).

"Jadi, kalau angsurannya sekitar Rp1,1-1,2 juta per bulan, nasabah bisa menabung dari sampah rumah tangga sekitar Rp 100-200 ribu per bulan. Ini sekaligus membantu negara, bumi, dan lingkungan agar lebih bersih dan green," sambung Nixon.

Ia melanjutkan keluarga Indonesia rata-rata mampu menghasilkan hingga empat kilogram sampah per hari. "Sampah yang selama ini dianggap beban ternyata punya nilai ekonomi. Melalui program ini, sampah dipilah, ditimbang, dan dikonversi menjadi tabungan untuk mengurangi cicilan rumah. Semakin rajin memilah, semakin ringan cicilan mereka," kata Nixon.

Sementara itu, program ini telah diterapkan di beberapa lokasi. Hingga akhir 2026, BTN membidik akan melaksanakan program tersebut di 100 titik di Pulau Jawa.

Ratu Maxima juga sempat mengunjungi rumah rendah emisi yang dibiayai dengan skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi. Ratu Maxima juga melakukan dialog dengan para debitur KPR Subsidi BTN, yakni Mursidi yang bekerja sebagai tukang bubur, Aisyah yang berkarier sebagai tenaga kesehatan, dan Fahrudin, pekerja di bengkel.

Baca Juga: BTN Ungkap Risiko Jika SLIK Dihapus

Ratu Maxima juga meninjau langsung akad massal KPR Subsidi bagi berbagai golongan pekerja, termasuk pekerja informal seperti supir taksi dan pengusaha barang bekas.

Nixon menambahkan, pengembangan pembiayaan rumah rendah emisi BTN memiliki roadmap jangka panjang. BTN menargetkan pembangunan 150.000 unit rumah rendah emisi pada tahun 2029.

Untuk tahap awal, BTN menjalankan proyek percontohan yang melibatkan 8 pengembang dengan total 1.317 unit rumah yang telah dibangun dan dipasarkan.

"Secara bertahap, akan ada 150.000 rumah dengan 30 persen porsi penggunaan material eco-friendly yang dibiayai BTN hingga 2029," pungkas Nixon.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI