Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU

Jum'at, 19 Desember 2025 | 13:35 WIB
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Najib Azca. (Suara.com/Hiskia)
Baca 10 detik
  • Musyawarah Kubro akan diselenggarakan Pondok Pesantren Lirboyo pada Minggu (21/12/2025) mengundang seluruh unsur struktural NU.
  • Forum besar ini bertujuan mencari solusi islah atau rekonsiliasi atas konflik internal yang terjadi dalam tubuh PBNU.
  • Pertemuan ini setara Konferensi Besar, melibatkan unsur Syuriah, Tanfidziyah, dan pengurus wilayah/cabang NU.

Suara.com - Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, mengundang seluruh unsur struktural Nahdlatul Ulama (NU) dari tingkat pusat hingga cabang untuk menghadiri Musyawarah Kubro yang akan digelar pada Ahad (21/12/2025). 

Forum tersebut ditujukan untuk membahas dan mencari solusi atas konflik internal di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Najib Azca mengatakan Musyawarah Kubro di Pondok Lirboyo akan menjadi pertemuan besar yang melibatkan hampir seluruh unsur struktural NU dari berbagai tingkatan. 

"Insya allah besok hari Minggu ini akan ada pertemuan besar namanya Musyawarah Kubro di Pondok Lirboyo. Semua mustasyar diundang, semua pengurus syuriah maupun tanfidziyah bahkan PW dan PCNU diundang," kata Najib saat ditemui di UGM, Jumat (19/12/2025).

Najib menyebut Musyawarah Kubro di Lirboyo esok sebagai pertemuan terbesar di bawah muktamar. Skala pertemuan ini, kata dia, setara dengan Konferensi Besar (Konbes) karena melibatkan hampir seluruh struktur NU, meski bukan undangan resmi PBNU.

"Saya kira ini pertemuan yang paling besar di bawah muktamar lah kira-kira gitu ya. Mungkin levelnya setara dengan konferensi besar, Konbes," tandasnya.

Najib menilai panggilan dari Lirboyo memiliki bobot moral yang kuat sebab datang dari kalangan pesantren dan para masyayikh. 

Ia menyamakan undangan tersebut dengan panggilan moral untuk merespons situasi organisasi yang dinilai tidak bisa dibiarkan berlarut-larut.

"Jadi panggilan dari Lirboyo ini, Lirboyo memanggil," imbuhnya.

Baca Juga: Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis

Menurut Najib, agenda utama Musyawarah Kubro tersebut adalah upaya islah atau rekonsiliasi untuk meredakan konflik dalam tubuh PBNU. 

"Islah, iya, pokoknya [membahas] islah lah pokoknya menyelesaikan konflik," tandasnya.

Disampaikan Najib, berbagai opsi akan terbuka dalam musyawarah tersebut. Termasuk isu soal kemungkinan percepatan muktamar. 

Namun, ia menekankan bahwa hal terpenting adalah tercapainya kesepakatan bersama demi menjaga keutuhan jam'iyyah.

"Nah nanti kesepakatannya apa baru belakangan. Apakah muktamar dipercepat atau muktamar seperti tanggal aja kenapa harus dipercepat misalnya kalau bisa tercapai kesepakatan ya kira-kira itu," ucapnya.

Najib menilai para sesepuh, masyayikh, dan mustasyirin NU memandang situasi organisasi saat ini sudah berada pada titik yang membutuhkan solusi bersama. Ia menyebut adanya kekhawatiran konflik berujung pada dualisme kepemimpinan di tubuh NU.

"Tapi yang penting ini para sesepuh, para masyayikh, para mustasyirin ya, mustasyar ya para orang-orang yang dituakan itu kiranya melihat ini udah nggak bisa dibiarkan lah kira-kira gitu harus ada solusi," tandasnya.

Najib memastikan bahwa seluruh unsur kepengurusan diundang dalam forum tersebut. Mulai dari Syuriah, Tanfidziyah, Mustasyar, A’wan, hingga pengurus wilayah dan cabang. 

Diperkirakan ribuan orang akan hadir di Lirboyo dalam musyawarah besok. Hal ini mengingat sudah banyak pula pesantren besar yang menyatakan kesiapan terlibat dalam proses islah.

"Iya diundang, Syuriah juga diundang, Tanfidziyah diundang, Mustasyar diundang, A'wan diundang, bahkan PW dan PC diundang," ungkapnya.

Musyawarah Kubro ini, lanjut Najib, merupakan kelanjutan dari pertemuan sebelumnya yang digelar di Ploso dan Tebuireng, namun dengan skala yang jauh lebih besar. 

Pihaknya berharap keterlibatan luas para kiai dan pesantren besar dapat menghasilkan solusi konkret atas persoalan internal NU.

"Jadi pondok-pondok besar itu akan hadir ingin menjadi bagian dari solusi karena ini sesuatu yang saya kira tidak seharusnya terjadi, sesuatu yang seharusnya bisa terselesaikan dan insyaallah memang bisa terselesaikan kira-kira gitu," tandasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI