Suara.com - Ferrari, memutuskan untuk menggunakan mesin turbocharged dalam mobil super terbarunya - yang pertama dalam dua dekade terakhir. Langkah itu diambil untuk memenuhi desakan menciptakan kendaraan yang ramah lingkungan, tetapi tanpa mengorbankan performa si "kuda jingkrak" dari Italia.
"California T", nama jagoan terbaru Ferrari yang akan dipamerkan di Geneva Motor Show 2014 pekan ini, akan dipacu dengan mesin turbocharged delapan silinder. Ferrari mengklaim konsumsi bahan bakar mobil itu akan 15 persen lebih irit ketimbang pendahulunya yang menggunakan mesin naturally aspirated.
Selain irit bahan bakar, mobil itu juga menghasilkan emisi karbon dioksida lebih sedikit, yakni 250 gram per kilometer dari sebelumnya yang 299 g/km.
Mesin turbocharged bisa menghasilkan tenaga lebih besar, dari mesin kecil, dengan memompa udara ke dalam silinder. Kelemahannya akselerasi di awal lebih pelan. Sementara mesin naturally aspirated, yang menyedot udara melalui katup, bisa memberi torsi konsisten dan suara mesin lebih sangar.
Berbeda dengan pesaingnya, Lamborghini, yang tetap menggunakan mesin Huracan naturally aspirated berkapasitas 5,2 liter, Ferrari melanggar tradisinya sendiri dengan memproduksi mobil bermesin turbo sejak coupe F40 dipasarkan pada 1987 hingga 1992.
"California T" diklaim bisa mencapai kecepatan 100 km/jam hanya dalam 3,6 detik, 0,2 detik lebih cepat dari California edisi 2012.
Langkah Ferrari itu bertepatan dengan penerapan aturan baru Formula Satu yang mewajibkan penggunaan mesin turbocharged di ajang balap mobil paling bergengsi di dunia tersebut.
Teknologi hemat bahan bakar sendiri sudah menjadi bagian dari tujuan riset Ferrari yang menghabiskan 2 miliar euro, atau sekitar Rp 31,9 triliun, dalam lima tahun terakhir.
Merek yang tahun lalu memperkenalkan mobil hibrida pertamanya - LaFerrari -, mengatakan rata-rata emisi CO2 dari mobil-mobilnya sudah turun 40 persen sejak 2007. (Sumber: Reuters)