Suara.com - Pencapaian Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2016 turun drastis, baik dari nilai transaksi maupun volume sepeda motor yang terjual.
Pameran dua tahunan tersebut, untuk edisi tahun ini, hanya mencatatkan transaksi sebesar Rp19,38 miliar.
Angka tersebut turun jauh jika dibandingkan raihan pada IMOS 2014. Dua tahun lalu, ajang pamer industri sepeda motor nasional ini berhasil membukukan Rp35,8 miliar.
Sementara itu, volume penjualan IMOS tahun ini sebesar ialah 751 unit, berdasarkan siara pers IMOS 2016 pada hari Senin (7/11/2016),
Berbanding lurus dengan jumlah unit yang terjual tahun ini anjlok hingga 51,33 persen jika dibandingkan IMOS sebelumnya sebanyak 1.543 unit.
IMOS 2016 berlangsung selama lima hari, 2-6 November di Jakarta Convention Center, Senayan, terdapat delapan pabrikan yang berusaha merayu minat konsumen untuk membeli produk mereka, yakni Honda, Yamaha, Suzuki, TVS, Kawasaki, BMW, KTM, dan Nozomi.
Ajang yang dahulu bernama Jakarta Motorcycle Show ini diikuti pula oleh 31 eksibitor dari industri pendukung roda dua.
Hasil positif pada IMOS 2016 hanya terlihat dari kenaikan jumlah pengunjung. API Events selaku organisator pameran mencatat, selama lima hari, terdapat 90.186 orang yang menyambangi IMOS 2016. Adapun jumlah pengunjung pada IMOS 2014 ialah 89.751 unit.
Realisasi nilai transaksi IMOS 2016 meleset dari ekspektasi. Pada konferensi prapameran pada 14 Oktober di Jakarta, Ketua Pelaksana IMOS 2016 Sigit Kumala mengharap nilai transaksi dapat meningkat 15-20 persen.
Pasar sepeda motor Indonesia sendiri memang diperkirakan menurun tahun ini, atau setidaknya sama dengan tahun lalu di level 6,4 juta unit. Meski begitu, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) pasar akan kembali pulih seiring pemulihan ekonomi, dan masih terus tumbuh satu sampai dua dekade ke depan.
"Dalam kurun waktu 10-20 tahun mendatang kita masih akan menikmati pertumbuhan, karena masyarakat masih memerlukan sarana transportasi yang memadai,” ungkap Ketua Umum AISI Gunadi Sindhuwinata saat membuka IMOS 2016.