Rampungkan Target 143 Diler, Mitsubishi Bersikap Optimistis

RR Ukirsari Manggalani | Manuel Jeghesta Nainggolan
Rampungkan Target 143 Diler, Mitsubishi Bersikap Optimistis
Mitsubishi Xpander dalam salah satu launching diler PT Srikandi Diamond Motors [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].

Sebenarnya, beberapa diler baru Mitsubishi telah beroperasi namun belum grand opening.

Suara.com - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) memiliki target fiskal 2018 untuk membangun 143 diler di seluruh Indonesia. Dan sejauh ini diler yang beroperasi baru 130 diler.

Menanggapi hal itu, Irwan Kuncoro, Director Sales and Marketing PT MMKSI mengaku masih ada beberapa diler Mitsubishi yang belum melakukan grand opening.

"Ada beberapa diler yang sudah beroperasi, akan tetapi belum melakukan grand opening. Rencananya baru dilakukan sekitar April," ujar Irwan Kuncoro, di sela pembukaan diler Mitsubishi, di Cipondoh, Tangerang, Rabu (27/3/2019).

Suasana launching dealer Mitsubishi di Medan (7/2/2019) [Suara.com/manuel Jeghesta Nainggolan].
Suasana launching dealer Mitsubishi di Medan (7/2/2019). Sebagai ilustrasi  [Suara.com/manuel Jeghesta Nainggolan].

Selain itu, Irwan Kuncoro menambahkan, ada beberapa diler yang masih dalam proses penyelesaian pembangunan. Dan pihaknya masih mengejar agar diler-diler baru ini segera mampu mengoperasikan layanan sales. Sementara layanan aftersales atau purna jual akan diselesaikan dalam satu atau dua bulan ke depan.

Baca Juga: 7 Mobil Bekas Mitsubishi Harga Murah di Bawah Rp80 Jutaan: Lengkap dengan Taksiran Pajak Tahunannya

"Beberapa lagi akan kami kejar penyelesaiannya. Akan tetapi bukan berarti kekurangan jaringan aftersales," terangnya.

Sementara itu, Setia Hariadi, Head of Dealer Development Department MMKSI menambahkan, per Maret sebenarnya MMKSI sudah mengoperasikan sebanyak 134 diler. Jadi masih tersisa sembilan diler lagi untuk sisa tahun fiskal ini.

"Beberapa diler masih kami tunggu kesiapan operasinya. Jadi kami masih tetap berkomitmen bisa mencapai 143 diler pada fiskal ini. Kalau pun tertunda paling hanya satu atau dua minggu," ungkap Setia Hariadi.