Mobil Listrik Bisa Perparah Polusi Jika Tak Didukung Energi Bersih

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 31 Juli 2019 | 21:46 WIB
Mobil Listrik Bisa Perparah Polusi Jika Tak Didukung Energi Bersih
Sejumlah mobil listrik tengah mengisi ulang baterainya. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Masalah selanjutnya yang menghambat mobil listrik dalam membantu mengurangi emisi global dan mencegah bencana iklim, adalah orang-orang yang cenderung mengisi mobil listriknya selama jam malam setelah mereka pulang kerja. Hal ini membuat jaringan energi meningkat di malam hari dan dapat menyebabkan masalah untuk distribusi listrik dan sistem transimisi di tingkat masyarakat atau kota.

Sistem pengisian bahan bakar ini tersebut mungkin perlu diperbaiki. Para pemasok energi juga dapat memberlakukan tarif yang lebih tinggi pada waktu jam-jam sibuk, dan tarif lebih rendah di luar jam sibuk atau saat permintaan listrik sedang kecil. Hal ini akan mendorong para pengguna untuk mengisi daya mobil listrik mereka di luar jam sibuk.

Smart Charging atau sistem pengisian bahan bakar yang cerdas adalah solusi lain yang mungkin bisa dilakukan. Konsep ini menawarkan pengisian daya kendaraan dengan energi terbarukan melalui angin dan matahari yang sedang tinggi. Sedangkan saat energi lokal tersebut belum cukup, pengisian kendaraan dikurangi. Waktu pengisian daya mobil listrik dapat disesuaikan dengan produksi energi yang dihasilkan dengan menggunakan sistem pintar dan kecerdasan buatan untuk menyeimbangkan jaringan listrik lokal.

Solusi

Tingginya biaya dan kurangnya tempat pengisian daya untuk mobil listrik menjadi permasalahan selanjutnya ketika Oxford Institute fo Energy Studies di Inggris telah mengidentifikasi penggunaan mobil listrik secara massal. Seperti perumpamaan telur dan ayam, biaya mobil listrik mungkin tidak turun kecuali jika diproduksi secara massal, dan mereka mungkin tidak diproduksi secara massal kecuali biaya turun. Hal yang sama berlaku untuk stasiun pengisian tambahan yang harus dibangun ketika penyerapan mobil listrik meningkat.

Pemerintah juga dapat turut membantu menyelesaikan masalah ini dengan memberikan subsidi pada mobil listrik atau memberikan insentif keuangan untuk sektor transportasi, seperti yang sudah dilakukan di Cina. Bahkan di tingkat kota, pihak berwenang dapat mendorong orang untuk menggunakan kendaraan rendah polusi seperti mobil listrik melalui pajak atau zona udara bersih, seperti yang saat ini sedang dilakukan di London.

Mobil listrik memiliki potensi yang besar untuk mengurangi polusi dan mendorong orang untuk berkeliling tanpa khawatir memproduksi udara yang kotor, tetapi dengan syarat: produksi listrik yang juga harus bersih. Masih perlu upaya untuk mengeksplorasi elemen langka untuk mendukung produksi mobil listrik.

Artikel ini sebelumnya ditayangkan di The Conversation Indonesia.

The Conversation

Baca Juga: Jakarta Darurat Polusi, JK: Kita Perlu Kembangkan Mobil Listrik

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI