Karena tekanan utang untuk membeli tanah, tagihan rumah sakit dan biaya sekolah, Mary mencoba mencari kerja jadi pembersih. Namun karena karantina, ia sulit mendapat pekerjaan.
Sunil membantu mereka selagi bisa, dan Sunil juga sedang mencari jalan untuk menuntut pemilik pondokan Rajesh secara hukum. Keluarga Mary juga membentuk penggalangan dana.
Pihak Uber menghubungi BBC menyatakan bela sungkawa atas Rajesh.
Namun Mary masih berjuang karena hidupnya begitu cepat berubah.
“Rajesh sudah tiada, hidup kami jadi sangat sulit,” katanya. “Saya tak tahu bagaimana hidup kami tanpa dia”.
Kelompok rentan
Virus corona mungkin tidak pandang bulu, tetapi ada laporan bahwa sebagian kelompok masyarakat mengalami dampak lebih buruk ketimbang lainnya, terutama para pekerja di sektor ekonomi seperti pengemudi Uber dan sejenisnya (dikenal dengan sebutan gig economy).
Dalam ekonomi seperti ini pekerja yang terdampak adalah pekerja paruh waktu tanpa kontrak.
Di Inggris, berdasarkan kajian tahun lalu, ada 4,7 juta orang bekerja di sektor ini, dan sebanyak 60% pekerja dunia berada dalam kondisi kerja sejenis.
Baca Juga: Berhadiah Total Rp1,2 Miliar, Garena Gelar Free Fire Asia All-Stars 2020
Penelitian dari World Economic Form dan beberapa lembaga lain memperlihatkan faktor yang membuat mereka rentan.
Pekerja seperti ini dianggap pekerjaan ‘esensial’ sehingga masih berinteraksi dengan banyak orang. Namun mereka tak ada hak cuti sakit sehingga terpaksa harus tetap bekerja, dan tak bisa mengisolasi diri.
Bayaran mereka kecil dan tak pasti, sehingga akomodasi mereka juga ikut tak pasti. Mereka juga tak punya akses untuk penilaian risiko dan alat pelindung.
Ayako Ebata, dari Institute of Development Studies, mengatakan orang yang bekerja di sektor semacam ini tak aman kerjanya karena “sangat mengandalkan upah harian".
Tekanan terhadap mereka besar sekali sehingga mereka tak libur, sekalipun saat kesehatan mereka jadi taruhan.
“Bukan karena mereka abai atau tak tahu, tapi karena sistem memaksa mereka untuk mengambil keputusan yang membahayakan kehidupan dan kesehatan mereka,” katanya.