Akibat Covid-19: Driver Aplikasi Daring di London diusir dari Indekos

Sabtu, 30 Mei 2020 | 12:15 WIB
Akibat Covid-19: Driver Aplikasi Daring di London diusir dari Indekos
Driver daring di Britania Raya [BBC].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Rajesh berangkat kembali ke London 15 Januari 2020. Kurang dari dua minggu kemudian, kasus pertama virus corona dilaporkan di Inggris.

Mengantar penumpang terakhir pada 23 Maret ke Bandara Heathrow

Sekalipun virus sudah berjangkit di Inggris, Rajesh tak terlalu khawatir. Toko-toko dan restoran masih buka. Bagi banyak orang, termasuk pengemudi Uber, tak banyak berubah dari bulan-bulan sebelumnya.

Bulan Maret virus sudah menular antarmanusia di Inggris

Jumlah kasus dan kematian terus naik setiap hari. Isolasi sudah diperintahkan, dan jika ada gejala – sekalipun ringan – diminta untuk mengurung diri tujuh hari.

Tanggal 23 Maret, Perdana Menteri Boris Johnson mengumumkan karantina nasional, selama tiga minggu. Artinya bisnis berhenti dan orang hanya boleh keluar rumah untuk urusan sangat penting.

Awalnya, seperti halnya banyak pengemudi Uber, Rajesh terus bekerja. Lalu muncul gejala mirip flu dan ia harus berhenti. Kerja terakhirnya adalah tanggal 23 Maret, mengantar orang ke Bandara Heathrow.

Gejalanya memburuk dan ia masuk rumah sakit karena dehidrasi. Selagi di rumah sakit, ia dites virus corona. Hasilnya positif.

Diusir dari Indekos

Baca Juga: Berhadiah Total Rp1,2 Miliar, Garena Gelar Free Fire Asia All-Stars 2020

Semprot disinfektan ke rombongan mudik buruh harian, pemerintah India dikecam Cerita pekerja migran Indonesia di tengah wabah virus corona: Dari tidak digaji, di-PHK, susah beli alat sikat gigi hingga tidur di atas lemari Kemenkes rilis prosedur kepulangan WNI setelah ratusan ribu pekerja migran sudah pulang ke Indonesia

Staf rumah sakit menyuruh Rajesh mengurung diri dan kembali jika gejalanya memburuk. Ia melakukan seperti yang diperintahkan, pulang ke kamar kosnya. Namun keadaan memburuk.

“Pemilik pondokan meminta Rajesh keluar untuk satu urusan. Lalu secara sepihak mengganti kunci, sehingga Rajesh tak bisa masuk,” kata Mary. “Dia mencoba mengetuk pintu dan bicara kepada pemilik pondokan, tapi tak dibukakan pintu”.

Si pemilik pondokan tak tahu bahwa Rajesh positif Covid-19. Namun katanya, sebagai pengemudi Uber, Rajesh berpeluang membawa virus ke dalam rumah. Si pemilik pondokan tak mau ambil risiko.

Karena tak ada tempat lain, Rajesh terpaksa tidur di mobilnya selama beberapa hari.

“Tak ada makanan sehingga ia sama sekali tak makan,” kata Mary.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI