Negara-negara Afrika mengimpor paling banyak
Negara-negara Afrika mengimpor kendaraan bekas dalam jumlah terbesar (40 persen) dalam periode tersebut, diikuti oleh negara-negara di Timur Eropa (24 persen), Asia-Pasifik (15 persen), Timur Tengah (12 persen) dan Amerika Latin (9 persen).
Untuk negara pengekspor, UNEP menemukan Belanda sebagai negara yang paling banyak mengekspor kendaraan tanpa sertifikat valid. Sebagian besar kendaraan yang diekspor berusia antara 16 hingga 20 tahun, dan berada di bawah standar emisi kendaraan Uni Eropa EURO4.
"Temuan ini menunjukkan, bahwa tindakan segera perlu diambil untuk memperbaiki kualitas kendaraan bekas yang diekspor dari Eropa," kata Menteri Lingkungan Belanda Stientje van Veldhoven.
“Belanda tidak bisa menangani masalah ini sendirian. Oleh karena itu, saya menyerukan pendekatan Eropa terkoordinasi, dan kerja sama yang erat antara pemerintah Eropa dan Afrika," van Veldhoven menambahkan.
Mobil bekas berkualitas buruk sebabkan kecelakaan
Kendaraan bekas berkualitas buruk juga menyebabkan lebih banyak kecelakaan di jalan raya, menurut laporan itu.
Banyak negara dengan kendaraan bekas yang berkualitas buruk seperti Malawi, Nigeria, Zimbabwe dan Burundi, dilaporkan memiliki tingkat kematian lalu lintas jalan raya yang sangat tinggi.
Namun, laporan tersebut juga menunjukkan negara-negara yang telah menerapkan peraturan tentang impor kendaraan bekas - terutama usia dan emisi standar - mendapatkan akses ke kendaraan berkualitas tinggi, termasuk bekas mobil hybrid dan listrik, dengan harga terjangkau.
Baca Juga: Ekspor Mobil Suzuki Naik 22 Persen di Tengah Pandemi Covid-19
Beberapa negara Afrika telah memberlakukan kualitas minimum standar, antara lain Maroko, Aljazair, Pantai Gading, Ghana, dan Mauritius.