Jelajah Lombok: Selain MotoGP, Banyak Side Trip Bermobil yang Seru

Senin, 07 Desember 2020 | 16:25 WIB
Jelajah Lombok: Selain MotoGP, Banyak Side Trip Bermobil yang Seru
Upacara adat pernikahan khas Lombok, saat pengantin (lelaki di belakang dan perempuan jauh di depan, lihat posisi payung) diarak di ruas jalan raya. Diabadikan jauh sebelum pandemi COVID-19 yang memiliki prokes tidak menciptakan kerumunan [Suara.com/CNR ukirsari].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Jalan raya pun menjadi trek dengan keasyikan tersendiri, mengingat konturnya yang khas, serta vegetasi di bagian kiri dan kanan dengan kemiripan bushes Australia, namun memiliki aksen pepohonan kelapa yang sangat Indonesia.

Pantai Senggigi dengan pemandangan mengarah ke Gunung Agung di Bali, tidak jauh dari Pantai Malimbu atau kadang kerap diplesetkan wisatawan asing menjadi Malibu (California) [Suara.com/CNR ukirsari].
Pantai Senggigi dengan pemandangan mengarah ke Gunung Agung di Bali, tidak jauh dari Pantai Malimbu atau kadang kerap diplesetkan wisatawan asing menjadi Malibu (California) [Suara.com/CNR ukirsari].

Di antara lintasan yang seru untuk spot foto dan menguji keandalan kendaraan antara lain adalah:

  • Tikungan atau hairpin seru: Rute Senggigi - Pantai Malimbu, Baun Pusuk monkey forest, serta masjid Tua Bayan (arah utara).
  • Tanjakan dan turunan: Praya (airport), Sengkol, Rambitan, Sade, Kuta, Tanjung Aan, dan Pantai Mawun, serta Sirkuit Jalan Raya Mandalika (arah selatan).
  • Durabilitas dan trek panjang: Sesaot, Tetebatu, dan makam agung Selaparang (bagian tengah pulau arah ke timur).
Sate bulayak berbahan daging sapi, jadi teman seru perjalanan bermobil di Lombok [Suara.com/CNR ukirsari].
Sate bulayak berbahan daging sapi, jadi teman seru perjalanan bermobil di Lombok [Suara.com/CNR ukirsari].

Sepanjang perjalanan, jangan lupakan salah satu hidangan one dish meal Lombok yang seru yaitu sate bulayak, dan meneguk kelapa muda. Sayangnya, sesuai dengan imbauan dilarang berkerumun, di saat sekarang tidak diadakan arakan pengantin tradisional yang disebut Nyongkolan. Dari pengalaman pribadi Suara.com berlibur beberapa kali ke Pulau Lombok, di bulan-bulan pengujung tahun, paling tidak biasanya bisa dijumpai dua kali arak-arakan pengantin keren ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI