Bayar Tol Nirsentuh Sistem MLFF Mulai September 2022, Polusi Udara dan Macet Berkurang

Kamis, 09 September 2021 | 14:10 WIB
Bayar Tol Nirsentuh Sistem MLFF Mulai September 2022, Polusi Udara dan Macet Berkurang
Ilustrasi uji coba gardu tol khusus pengguna aplikasi sistem transaksi nirsentuh [Dokumentasi Jasa Marga via ANTARA].

Suara.com - Program pembayaran tol nirsentuh atau tanpa sentuh dengan Sistem Multi Lane Free FLow (MLFF) akan dilaksanakan secara bertahap mulai September 2022, dan terpenuhi di seluruh Indonesia pada 2023.

Dikutip kantor berita Antara dari rilis resmi, Badan Pengatur Jalan Tol (BTJT) menilai bahwa penerapan ini akan membawa dampak positif. Yaitu mampu meminimalkan kemacetan yang terjadi di gerbang tol, dan pada akhirnya mengurangi emisi gas buang kendaraan selama antrean.

"MLFF ini memiliki banyak manfaat di antaranya dapat menghilangkan kemacetan di gerbang tol dikarenakan tidak adanya antrean kendaraan saat melakukan transaksi pembayaran, mengurangi polusi dan emisi karbon, mendukung digitalisasi pembayaran dengan membuka seluruh opsi pembayaran yang dapat dipantau secara real-time," jelas Kepala BPJT, Prof. Dr. Danang Parikesit pada Kamis (9/9/2021).

Demi pengamanan pemakaian kartu Radio Frequency Dentification (RFID) tersedia pula fitur lock dan anti penggunaan RFID. Sebagai ilustrasi [Envato Elements/Shunga_Shanga].
Kartu Radio Frequency Identification (RFID) untuk kebutuhan pembayaran nirsentuh. Sebagai ilustrasi [Envato Elements/Shunga_Shanga].

Selain itu, MLFF juga dinilai mampu memberikan efisiensi biaya operasional tol dengan jaminan penerimaan 100 persen pendapatan tol. Sistem ini menghemat waktu 30 detik hingga 5 menit yang biasanya digunakan untuk bertransaksi di gerbang tol dan mengurangi emisi hingga 35 persen.

Dalam pelaksanaannya nanti, BPJT menggandeng PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) untuk menyediakan aplikasi MLFF berbasis Global Navigation Satellite System (GNSS) untuk pengendara terkait implementasi transaksi tol non tunai nirsentuh.

Project Manager Supply Chain and Business Relation, PT RITS, Emil Iskandar mengatakan bahwa proses transaksi dilakukan melalui aplikasi khusus. Dengan memanfaatkan konektivitas smartphone dan satelit, maka nantinya palang dan gerbang tol tidak lagi diperlukan.

"Pengguna nantinya dapat bebas (masuk keluar jalan tol) tanpa hambatan dan tarif tol nantinya akan terpotong otomatis dari saldo pengguna melalui aplikasi yang berfungsi sebagai On Board Unit (OBU) elektronik atau e-OBU saat melewati sensor pada akses masuk tol," kata Emil Iskandar.

Disebutkannya pula bahwa PT RITS sudah mendesain koordinat-koordinat tol, sehingga saat pengguna melintas akan terjadi map matching (mendeteksi pengguna tol). Mereka juga akan terus berfokus dengan kontrak yang telah diterima, yakni pemenuhan KPI (Key Performance Indicator) dan kepuasan pengguna jalan tol nantinya.

Dalam kesempatan yang sama, Resdiansyah, PhD dari ITS (Intelligent Transport System) Indonesia, mengatakan bahwa di luar negeri penerapan seperti ini sudah banyak dilakukan. Jadi, Indonesia tidak perlu takut menerapkan kemajuan teknologi.

Baca Juga: Banggakan Divisi Bespoke, Rolls-Royce Motor Cars Pajang Karyanya di Concours d'Elegance

Untuk kemungkinan adanya pelanggaran sistem, yang bisa jadi tingkat pelanggarannya akan lebih tinggi di Indonesia, maka solusi juga dipikirkan.

"Salah satu solusi yang kami usulkan, misalnya adalah, dibuatkan Pos Penegakan yang juga diawasi oleh operator, sehingga bisa saling cross check mengenai jumlah pengguna jalan tol dan transaksi yang terjadi," jelas Resdiansyah.

Hadir sebagai perwakilan konsumen Indonesia, Sudaryatmo dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), menjelaskan bahwa pengaduan terhadap pelayanan dari jalan tol itu sangat kecil, biasanya yang masuk adalah karena tingkat dampaknya sangat besar.

"Banyak konsumen berharap dengan menggunakan jalan tol, mereka akan mendapatkan rasa keadilan, aman, nyaman, menekan biaya operasi (perjalanan) lebih murah dah biaya operasi lebih murah. YLKI berharap nantinya, pengguna jalan Tol dapat menikmati layanan tol sesuai dengan kewajiban mereka membayar tol dengan sistem tanpa sentuh," tukas Sudaryatmo.

Sedangkan mantan Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (DKSP BI), Apep MK Noormansyah menyambut baik hadirnya inovasi teknologi dari sistem pembayaran non-tunai berbasis MLFF.

Dengan hadirnya sistem ini, masyarakat jadi lebih mudah dan efektif dalam metode pembayaran. Misalnyapun tidak memiliki rekening bank, tetap banyak opsi payment gateway lain yang bisa digunakan.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI