Suara.com - Emak-emak naik motor memang identik dengan kelakuannya yang bikin geleng-geleng kepala dan bisa membahayakan pengguna jalan lain. Sebut saja ketika ingin belok kanan tapi sein menyala kiri.
Ternyata masih banyak kelakuan unik lainnya yang bikin geleng-geleng kepala. Seperti halnya yang diunggah oleh akun Twitter @ndagels yang satu ini.
Dalam unggahannya tersebut, diperlihatkan sebuah video emak-emak naik Honda Scoopy yang menjadi sorotan. Hal ini lantaran emak-emak tersebut terlihat membawa boncengan yang lain daripada yang lain.
Awalnya, emak-emak penunggang Honda Scoopy tersebut berhenti di jalan diduga tengah menunggu lampu merah.
Sosok pemobil kemudian menemukan ada yang janggal dari penunggang Honda Scoopy tersebut dan mengabadikan melalui kamera ponsel.
Emak-emak yang naik Honda Scoopy membawa 2 boncengan di belakangnya, 1 dewasa dan 1 anak-anak. Tetapi posisinya cukup aneh.

Satu orang dewasa justru diletakkan di tengah. Sedangkan di belakang justru diisi anak-anak. Video ini pun viral di media sosial dan mendapatkan respons dari warganet di kolom komentar.
"Klo misal emg cewe yg nyetir cowo yg dibonceng ga masalah dah tp itu bocil ngapa taro di paling belakang anjir tar ngejengkang gmn," tulis @jun***.
"Kasihan adeknya, kenapa gak ditaruh tengah," beber @int***.
"Yg bawa motor ibunya pendek, yg tengah anaknya (celana SMP), yg dibelakang mungkin anak cerewet ato anak orang yg numpang. Dan hal biasa anak SMP tingginya ngalahin bapak kandung," cuit @kur***.
Dari sisi safety riding, posisi bonceng tersebut tidak disarankan. Apalagi satu motor digunakan untuk bawa 3 orang.
Menurut Muhammad Ali Iqbal selaku Community Development & Safety Riding Supervisor Astra Motor Yogyakarta, motor hanya diperbolehkan untuk digunakan 2 orang baik dewasa atau anak.
"Sepeda motor maksimal digunakan 2 orang baik dewasa ataupn anak. Selain dari aspek keselamatan juga aspek beban berat juga berpengaruh," ujar Muhammad Ali Iqbal.
"Lalu untuk posisi boncengan, anak kecil harus di belakang dan menggunakan sabuk keselamatan khusus pembonceng anak kecil. Hal ini dilakukan karena anak kecil akan terkena terpaan angin, debu maupun hewan kecil. Apabila rider melakukan pengoperasian kemudi secara mendadak maka akan lebih fokus ke kemudi sepeda motor daripada ke anak yang di depan sehingga risiko anak tersebut jatuh dari jok sepeda motor sangatlah besar," pungkasnya.
Untuk melihat video selengkapnya, klik DI SINI!