Inovasi yang dihasilkan oleh PENS dan VKTR, mulai dari sepeda motor listrik hingga sistem manajemen bus apron listrik, menunjukkan bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk bersaing di industri kendaraan listrik global.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah, industri, dan lembaga riset, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain penting dalam industri kendaraan listrik global.
Harapan besar tertuju pada inovasi-inovasi yang dihasilkan oleh berbagai perguruan tinggi dengan mitra industri seperti PENS dan VKTR, yang tidak hanya berkontribusi terhadap pembangunan industri kendaraan listrik, tetapi juga terhadap upaya mencapai target keberlanjutan lingkungan.
Sebagai informasi, Program Dana Padanan dan Kedaireka diluncurkan pada 2020. Kemendikbudristek mencatat, jumlah proposal penelitian yang diterima perguruan tinggi dari perusahaan naik dari 1.200 pada tahun 2021 menjadi 5.600 pada tahun 2023.
Di samping itu pendanaan penelitian tercatat meningkat hingga 420 persen, yang menjadi salah satu faktor pendorong kenaikan peringkat Indonesia dalam Global Innovation Index (GII) dari posisi 87 pada tahun 2021 ke-61 pada tahun 2024.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Tatang Muttaqin mengatakan Program Dana Padanan telah mendorong ekosistem kolaborasi antara perguruan tinggi vokasi dan industri sejak tiga tahun pelaksanaannya.
Menurutnya, ribuan mahasiswa telah merasakan dampak program ini. Mereka belajar dan dibimbing langsung oleh ribuan profesional yang ikut terlibat dalam program ini setiap tahun.
“Dengan langkah-langkah strategis dan kerja keras, pendidikan vokasi dapat menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi dan sosial yang berkelanjutan,” kata Tatang.
Baca Juga: Sejumlah Pabrikan Sepeda Motor Siapkan Produk Kejutan di IMOS 2024