Sinergi ini diharapkan mampu menekan biaya produksi, memperkuat rantai pasok lokal, sekaligus meningkatkan efisiensi dalam penelitian dan pengembangan.
Dengan adanya dukungan dari pabrikan besar China, Polytron diharapkan mampu memperkenalkan mobil listrik dengan standar kualitas global, namun tetap terjangkau bagi konsumen Indonesia.
Ini menjadi salah satu langkah strategis dalam mewujudkan mobil nasional yang kompetitif di pasar otomotif.
Spesifikasi yang Menjanjikan

Mobil listrik Polytron kabarnya akan berbasis pada platform Skyworth K atau Skywell BE11, model SUV yang sudah diakui di pasar internasional. Beberapa spesifikasi yang diusungnya termasuk:
- Motor listrik bertenaga 201 hp.
- Baterai berkapasitas 86 kWh, dengan jarak tempuh hingga 489 km (standar WLTP).
- Pengisian daya cepat yang memungkinkan pengguna menambah jarak 300 km hanya dalam beberapa menit.
Sebagai perbandingan, kapasitas baterai ini hampir setara dengan baterai BYD Seal, yang sudah lebih dahulu populer di segmen kendaraan listrik.
Namun, apakah harga mobil Polytron nantinya akan bersaing dengan BYD Seal? Ini menjadi salah satu hal yang menarik untuk ditunggu.
Tantangan dan Peluang di Pasar EV

Meski memiliki prospek cerah, Polytron harus menghadapi sejumlah tantangan, seperti infrastruktur pengisian daya yang masih terbatas dan harga kendaraan listrik yang relatif tinggi untuk sebagian masyarakat.
Baca Juga: BYD Siapkan Mobil Keluarga Berdesain Futuristik, Indonesia Kebagian?
Selain itu, edukasi pasar mengenai keunggulan kendaraan listrik juga menjadi pekerjaan rumah yang perlu diperhatikan.
Namun, dukungan pemerintah melalui insentif kendaraan listrik dan regulasi yang mendorong pengembangan teknologi hijau menjadi peluang besar.
Dengan strategi yang tepat, Polytron tak hanya mampu bersaing di pasar lokal, tetapi juga memperkuat posisinya di kancah internasional.