Presiden Prabowo Berniat Longgarkan TKDN, Pabrikan China Tersenyum Lebar?

Rabu, 09 April 2025 | 11:43 WIB
Presiden Prabowo Berniat Longgarkan TKDN, Pabrikan China Tersenyum Lebar?
BYD meluncurkan platform dan charger tercepat di dunia pada Senin (17/3/2025) di Beijing, China. Mengisi baterai selama 1 detik bisa menempuh jarak 2 km. [Suara.com/Liberty Jemadu]

Di tengah hiruk-pikuk pasar mobil listrik, pemain lokal tak mau ketinggalan. Hyundai dengan duo andalannya Ioniq 5 dan Kona Electric, Wuling yang mencuri perhatian dengan Air ev-nya, hingga pendatang baru seperti BinguoEV, Cloud EV, dan Chery Omoda E5 - semua berlomba memanfaatkan momentum ini.

Bahkan di segmen hybrid, "pesta" insentif terus bergulir. Diskon PPnBM 3% menjadi hadiah manis bagi yang berani mencapai TKDN 40 persen.

Toyota Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross, bersama Suzuki XL7 dan Ertiga hybrid, telah membuktikan bahwa tantangan ini bisa dijawab.

Kebijakan baru ini bukan sekadar membuka pintu investasi - ini adalah jembatan emas menuju masa depan industri otomotif Indonesia.

Transfer teknologi akan mengalir deras, lapangan kerja baru akan bermunculan, dan yang terpenting, mimpi Indonesia menjadi pemain kunci dalam revolusi kendaraan ramah lingkungan semakin dekat untuk diraih.

Bagi pabrikan China, ini bukan sekadar peluang bisnis - ini adalah undangan untuk menjadi bagian dari transformasi industri otomotif Indonesia.

Dengan sistem insentif yang lebih cerdas menggantikan kekakuan TKDN, Indonesia siap melaju kencang di jalur fast track menuju era mobilitas hijau.

Satu hal yang pasti: roda perubahan telah berputar. Dan kali ini, arahnya menuju horizon yang lebih cerah bagi industri otomotif Indonesia. Pertanyaannya bukan lagi "apakah", tapi "seberapa cepat" transformasi ini akan terjadi.

Baca Juga: Lebih Murah dari HRV, Mobil Listrik BYD Pesaing Chery J6 Bawa Performa Kencang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI