Maka dari itu, hindari kebiasaan gas-rem-gas-rem yang bikin rem dan ban cepat aus.
Gunakan kecepatan yang stabil, dan jangan terlalu sering pindah jalur kecuali memang perlu.
3. Perhatikan Sistem Suspensi
Berbeda dengan aspal yang cenderung lebih lunak, jalan beton cenderung keras dan kaku.
Kalau suspensi mobil Anda dalam kondisi kurang baik, getaran dari sambungan beton bisa terasa sampai ke tulang belakang.
Pastikan per kejut dan komponen suspensi lainnya dalam kondisi sehat sebelum melaju jauh.
4. Jangan Lupa Istirahat
Karena jalan beton terasa halus dan minim guncangan, kadang pengendara bisa terlena—merasa tidak lelah padahal tubuh sebenarnya butuh jeda.
Ingat, baik pengemudi maupun kendaraan sama-sama perlu waktu istirahat.
Baca Juga: Heboh Pelecehan saat Mudik, Ini Tips Buat Wanita Menghadapi Predator Seks di Transportasi Umum
Selain menghindari kelelahan, ini juga penting agar mesin kendaraan tidak overheat.
5. Waspadai Sambungan Beton
Meskipun rata, jalan beton tetap memiliki sambungan-sambungan antarseksi yang kadang bisa membuat mobil sedikit “loncat” kalau melaju terlalu kencang.
Jadi, tetap perhatikan kondisi jalan dan jangan terlalu agresif saat melaju.
Menurut Nyiayu Chairunnikma, Kepala Pemasaran PT Cemindo Gemilang Tbk., berbagai tip tersebut tidak hanya membuat perjalanan lebih mulus, tapi juga berkontribusi menjaga performa kendaraan dalam jangka panjang.
Ia juga menambahkan, bahwa perkerasan kaku punya keunggulan lain yang tak kalah penting, lebih ramah lingkungan.