Pemeriksaan lain yang sebaiknya dilakukan pasca menempuh jarak jauh adalah pengecekan filter udara. Filter berfungsi untuk menyaring kotoran agar tidak masuk ke ruang bakar. Perjalanan jauh, terutama di area berdebu, dapat membuat filter cepat kotor dan menghambat aliran udara.
Periksa kondisinya dan bersihkan atau ganti dengan yang baru untuk menjaga performa mesin dan efisiensi bahan bakar.
6. Sistem Rem
Sistem pengereman bekerja keras saat perjalanan jauh, terutama di jalanan naik turun atau macet. Karena itulah, penting untuk memeriksa level minyak rem, cakram, dan ketebalan kampas setiap 5.000 km perjalanan dengan motor.
Level minyak rem yang kurang atau kampas rem yang menipis dapat membahayakan keselamatan, jadi segera tambahkan atau ganti komponen yang aus.
7. Periksa Shock Absorber
Kinerja shock absorber dapat terpengaruh oleh berbagai kondisi jalan saat perjalanan jauh. Periksa kebocoran oli atau ayunan berlebihan saat melewati jalan tidak rata.
Shock absorber yang bermasalah mengurangi kenyamanan dan kestabilan berkendara sehingga Anda sebaiknya melakukan pemeriksaan setiap 10.000–20.000 km.
8. Periksa Sistem Pendinginan
Baca Juga: Pertamina Bangun Posko Mudik Sambut Arus Balik di Sejumlah Pelabuhan
Pada motor dengan pendingin cairan, pastikan level radiator coolant berada di antara batas minimum dan maksimum. Perjalanan jauh dapat menyebabkan penurunan level coolant karena itulah, Anda perlu memeriksa kebocoran pada selang atau radiator untuk mencegah overheating.
9. Servis Rutin
Selain pemeriksaan mandiri, servis rutin berkala di bengkel terpercaya sangat penting. Ikuti jadwal pabrikan ,biasanya setiap 2.000-5.000 km atau beberapa bulan sekali, untuk pemeriksaan menyeluruh oleh mekanik profesional, termasuk penggantian oli, pengecekan filter, penyetelan klep, dan pemeriksaan komponen penting lainnya demi menjaga performa dan keawetan motor.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri