Pabrik Neta Digeruduk Massa Dampak Krisis Keuangan yang Melanda Perusahaan

Selasa, 15 April 2025 | 19:57 WIB
Pabrik Neta Digeruduk Massa Dampak Krisis Keuangan yang Melanda Perusahaan
Mobil listrik NETA X. (Instagram/ @NetaIndonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kantor pusat produsen kendaraan listrik asal China, Neta Auto digeruduk oleh sejumlah perwakilan jaringan dealer untuk menuntut pembayaran atas kendaraan yang tidak terkirim dan kompensasi atas kerugian yang dialami.

Menurut laporan, lebih dari dua puluh perwakilan dari jaringan dealer Neta yang beranggotakan lebih dari 300 dealer resmi berkumpul di gerbang pabrik untuk menyuarakan keluhan mereka.

Protes tersebut menyoroti semakin memburuknya krisis keuangan yang menerpa Neta saat ini.

Pabrik Neta Digeruduk Massa

Dalam rekaman video yang beredar, perwakilan dealer menyatakan bahwa mereka tetap menjalankan operasi meskipun Neta tidak pernah lagi mengirimkan unit, melakukan PHK massal, dan menghentikan operasi bisnis.

Namun demikian para dealer mengklaim harus tetap menjalankan operasional mereka seperti biasa, membayar gaji dan tunjangan karyawan, membayar pajak, dan menangkal kabar negatif sambil menunggu Neta memenuhi janjinya.

"Kami yakin produsen akan menepati komitmennya, tetapi sejak September lalu, perusahaan tidak pernah menanggapi kekhawatiran kami secara langsung sekali pun," kata seorang perwakilan dalam video tersebut, dikutip Selasa (15 April 2025).

Mobil Listrik Neta V-II Diproduksi Lokal di Indonesia
Mobil Listrik Neta V-II Diproduksi Lokal di Indonesia

"Kami hanya mendengar rumor tentang pembiayaan yang akan datang, dimulainya kembali produksi, dan konferensi dealer. Sambil menunggu dan terus berinvestasi, kami malah semakin terjerumus ke dalam hutang," sambung perwakilan dealer.

Para dealer mengklaim beberapa telah membayar ratusan juta yuan di muka untuk kendaraan yang tidak pernah dikirimkan. Bahkan beberapa dealer yang mengambil pinjaman untuk melakukan ivsestasi kini justru tersandung masalah hukum dari bank dan pelanggan.

Baca Juga: Hasil Uji Tabrak XIaomi SU7 Tak Disangka, Jauh dari NETA

Perwakilan dealer menyampaikan tiga tuntutan mereka kepada Neta, secara garis besar mereka meminta ganti rugi atas kerugian operasional sejak September 2024 hingga saat ini ditambah pembayaran di muka biaya operasional sejak Mei hingga Juli 2025.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI