Li mengatakan saat ini Changan memiliki karyawan di lebih dari 30 negara dan wilayah berjumlah lebih dari 80.000 orang yang akan bertambah seiring dengan ekspansi Changan ke luar negeri.
Li pun menyebut saat ini produk Changan sudah dipasarkan ke lebih dari 100 negara.
"Tahun 2024 adalah tahun pertumbuhan penjualan terbesar dalam sejarah mobil Changan.Tingkat pertumbuhan kami mencapai 49,6 persen, jauh melampaui tingkat pertumbuhan rata-rata ekspor industri mobil China yaitu sekitar 21 persen," ungkap Li.
Saat ini, kata Li, total ekspor mobil Changan berada di posisi ketiga di antara merek mobil China. Ia pun berharap posisi tersebut dapat bertahan pada masa depan.
Pada 2024 Changan Automobile menjual 2.683.798 kendaraan secara kumulatif atau meningkat 5,12 persen dari tahun lalu. Sebanyak 536.196 unit dipasarkan di luar negeri. Di sektor kendaraan energi baru (NEV), Changan menjual 734.615 unit.
Changan juga menginvestasikan 4 miliar yuan di Thailand untuk membangun basis produksi mobil setir kanan global, yang mencakup Australia dan Selandia Baru, Inggris Raya, Afrika Selatan dan Asia Tenggara.
Bidik Pasar Asia dan Eropa
Perusahaan mobil asal China, Changan, membidik pasar Asia Tenggara dan Eropa sebagai strategi untuk mendominasi pasar otomotif dunia pada 2030.
Direktur utama Changan Automobile Zhu Huarong mengatakan bahwa perusahaan tersebut akan mempromosikan produk mobil cerdas dan rendah karbon sehingga dapat masuk menjual 1,2 juta mobil di luar negeri.
Baca Juga: Mobil Bekas Underrated: Kalah Tenar dari Avanza, Ertiga dan Xpander, MPV Murah Honda Cuma 100 Jutaan
"Pada 2030, target Changan tidak berubah, yaitu penjualan 5 juta kendaraan, termasuk 4 juta unit di China. Mobil-mobil itu sebanyak 3 juta adalah kendaraan energi baru (new energy vehicle atau NEV) dan penjualan mobil di luar negeri hingga 1,2 juta unit," kata Zhu Huaron dalam presentasi di Auto Shanghai 2025 di National Exhibition and Convention Center Shanghai pada Rabu (23/4).