Suara.com - Pernahkah Anda merasa motor kesayangan mendadak kehilangan tenaganya? Rasanya seperti ada yang menarik dari belakang, padahal gas sudah dimainkan maksimal. Situasi ini tidak hanya mengganggu, tapi bisa berbahaya. Apalagi saat hendak menaklukkan tanjakan atau melewati tikungan tajam.
Mari kita bongkar rahasia di balik motor yang kehilangan performanya.
Seperti dilansir dari Suzuki Indoneseia, penyebab gas motor tertahan sebenarnya sepele.
Ibarat tubuh manusia yang butuh nutrisi seimbang, motor juga perlu perawatan menyeluruh agar tetap prima. Sistem pembakaran menjadi 'jantung' yang menggerakkan kuda besi Anda.
Ketika busi mulai rewel atau filter udara tersumbat, jangan heran jika motor terasa ogah-ogahan saat diajak berlari.
Ketika bicara soal performa motor, jangan remehkan urusan “makanannya” alias bahan bakar. Seperti tubuh yang butuh asupan sehat, mesin motor juga membutuhkan BBM berkualitas agar tetap bertenaga dan awet.
Bayangkan jika Anda terus-menerus mengisi tangki dengan bensin murahan atau tidak sesuai standar. Perlahan tapi pasti, mesin akan menunjukkan tanda-tanda "protes"—tenaga menurun, suara mesin kasar, hingga tarikan terasa berat.
Penyebab utamanya? Endapan kerak akibat pembakaran tidak sempurna yang menempel di ruang mesin. Ibarat kolesterol di pembuluh darah, kerak ini bisa menghambat "peredaran tenaga" ke seluruh sistem.
![Program 5.000 Motor Mudik Aman dan Nyaman berupa Servis dan Ganti Oli Gratis dari Badan Amil Zakat Nasional Republik Indonesia (Baznas RI) di Matraman, Jakarta Timur, Kamis (20/3/2025) [Suara.com/ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/20/35068-servis-motor-gratis.jpg)
Tak hanya memengaruhi performa, pemakaian BBM asal-asalan juga berpotensi memperpendek usia mesin dan membuat Anda lebih sering keluar uang untuk servis.
Baca Juga: Berfitur ala Moge, Tampang Retro: Pesona Motor Pesaing Honda Stylo yang Lebih Terjangkau
Kompresi mesin adalah kunci utama lainnya. Bayangkan kompresi seperti otot yang menggerakkan seluruh tubuh motor Anda.
Ketika kompresi mulai lemah, tenaga yang dihasilkan pun tidak maksimal. Ini seperti atlet yang kehilangan kekuatan ototnya - performanya pasti menurun drastis.
Komponen mesin yang aus? Itu seperti sendi yang mulai rapuh - perlu perhatian khusus sebelum masalah menjadi lebih serius.
Piston, ring piston, dan katup yang tidak prima akan membuat motor Anda terengah-engah, kehilangan tenaga di saat dibutuhkan.
Jangan lupakan peran penting sistem transmisi dan kelistrikan. Keduanya seperti sistem saraf yang mengatur gerak motor Anda.
Gangguan pada area ini bisa membuat motor kebingungan - kadang melaju kencang, kadang tertahan tanpa alasan jelas.
Knalpot atau sistem pembuangan juga punya andil besar.
Ibarat sistem pernapasan, knalpot yang tersumbat membuat motor Anda seperti orang yang kesulitan bernapas - tidak bisa mengeluarkan tenaga maksimal karena energinya terhambat.
Oli mesin? Anggap saja sebagai darah yang mengalir dalam tubuh motor.
Oli berkualitas rendah atau yang sudah 'expired' tidak akan mampu melindungi komponen mesin dengan baik. Akibatnya? Motor panas, komponen cepat aus, dan tenaga berkurang drastis.
Lantas, bagaimana menjaga motor tetap bertenaga maksimal? Jawabannya sederhana: rawat dengan rutin dan penuh perhatian.
Seperti tubuh yang butuh check-up berkala, motor Anda juga perlu pemeriksaan rutin. Gunakan BBM dan oli berkualitas, ganti komponen sesuai jadwal, dan selalu tanggap terhadap gejala-gejala tidak normal.
Ingat, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Dengan pemahaman yang tepat dan perawatan yang konsisten, Anda bisa menjaga motor tetap gagah dan bertenaga maksimal di setiap perjalanan.
Jadi, mulai sekarang, berikan perhatian ekstra pada kuda besi kesayangan Anda. Karena motor yang terawat tidak hanya tampil memukau, tapi juga memberikan pengalaman berkendara yang menyenangkan dan aman.