Toyota Diam-Diam Berencana 'Caplok' Salah Satu Pabrikan Otomotif China, Siapa Dia?

Selasa, 13 Mei 2025 | 14:59 WIB
Toyota Diam-Diam Berencana 'Caplok' Salah Satu Pabrikan Otomotif China, Siapa Dia?
Ilustrasi Logo Toyota (Toyota)

Suara.com - Dunia otomotif kembali diguncang kabar panas. Kali ini, bukan dari persaingan model terbaru atau teknologi mutakhir, melainkan dari strategi diam-diam sang raksasa Jepang, Toyota, yang kabarnya sedang melirik NETA Auto, produsen mobil listrik asal Tiongkok yang tengah berada di ujung tanduk.

Situasi ini ibarat cerita superhero: saat semua harapan nyaris hilang, datang sosok penyelamat yang tak disangka-sangka.

Dilansir dari CarNewsChina, Toyota memang bukan pemain baru di ranah kendaraan listrik, khususnya di pasar Tiongkok.

Mereka sudah menjalin kerja sama dengan berbagai nama besar seperti BYD, FAW, hingga GAC Group.

Kolaborasi tersebut bahkan melahirkan model seperti Toyota bZ3X, yang sukses besar—terjual 10 ribu unit hanya dalam satu jam setelah peluncurannya. Prestasi luar biasa yang jadi bukti, Toyota tahu betul cara menaklukkan pasar mobil listrik terbesar di dunia.

Di sisi lain, kondisi NETA Auto saat ini jauh dari kata ideal. Perusahaan yang pernah dianggap sebagai salah satu bintang baru di industri EV (electric vehicle) kini berada dalam kondisi krisis.

  • Pabrik-pabrik mulai ditutup
  • Ribuan karyawan terkena PHK
  • Utang membengkak, termasuk lebih dari Rp13 triliun kepada para pemasok
  • Investor besar menarik diri
PT Neta Auto Indonesia Umumkan Harga Resmi Neta V-II. (Foto: Suara.com/Manuel Jeghesta)
PT Neta Auto Indonesia Umumkan Harga Resmi Neta V-II. (Foto: Suara.com/Manuel Jeghesta)

Dalam tiga tahun terakhir, kerugian mereka mencapai Rp42 triliun

Bahkan dana BRICS, yang dikenal berani mendanai proyek-proyek ambisius, memilih mundur dari investasi mereka di NETA. Sebuah tanda jelas bahwa kepercayaan pada masa depan perusahaan ini sedang berada di titik nadir.

Namun, justru dalam kondisi inilah Toyota diduga mulai bergerak. Dengan rekam jejak sukses dalam kolaborasi sebelumnya, masuknya Toyota ke orbit NETA bukan tak mungkin menjadi langkah strategis besar berikutnya.

Baca Juga: Menelusuri Jejak 'Mobil Sejuta Umat': Evolusi Toyota Avanza dari Generasi Pertama hingga Terbaru

Mengapa NETA? Jawabannya bisa jadi karena:

  • Aset-aset produksi yang masih bisa dimanfaatkan
  • Pemahaman mendalam terhadap pasar lokal
  • Jejaring distribusi yang sudah terbentuk
  • Teknologi EV yang sudah cukup matang

Dengan kata lain, NETA adalah kepingan puzzle yang pas bagi ambisi besar Toyota di pasar kendaraan listrik Tiongkok—dan mungkin dunia.

Yang menarik, pihak Toyota sendiri masih "jual mahal". Xu Yiming, Direktur Komunikasi Toyota China, hanya memberi komentar singkat: “Kami belum dengar kabar apapun.”

Jawaban yang justru menambah aroma misteri dalam drama ini, mirip seperti seseorang yang ditanya soal pacar tapi masih gengsi mengaku.

Sementara itu, di Indonesia, NETA masih berusaha bertahan hidup. Model Neta V-II dan Neta X masih dipasarkan, walaupun sudah mulai terdengar kabar beberapa diler berhenti beroperasi. Ini mengindikasikan tekanan juga sudah terasa di tingkat regional.

Jika Toyota benar-benar masuk, skenario yang mungkin terjadi bisa beragam:

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI